Pimpin Apel HSN, Jihan Sebut Statistik Pondasi Utama Setiap Kebijakan

Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela memimpin Apel Hati Statistik Nasional (HSN) di Lapangan KORPRI Provinsi Lampung pada 26 September 2025--Ist
BANDARLAMPUNG, RADARMETRO.DISWAY.ID - Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menyebut data statistik Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan pondasi utama dalam setiap kebijakan pemerintah.
Di mana statistik tidak hanya milik BPS atau pemerintah, tetapi milik seluruh masyarakat. Demikian disampaikan Wagub Lampung saat menjadi Pembina Apel Hari Statistik Nasional (HSN) yang digelar di Lapangan KORPRI Provinsi Lampung pada Jumat 26 September 2025.
Dalam sambutannya, Jihan menyampaikan bahwa tema Statistik Berdampak untuk Indonesia Emas memiliki makna bahwa statistik bukan angka diatas kertas, tetapi merupakan pondasi utama dalam setiap kebijakan pembangunan.
"Statistik bukan hanya milik BPS atau pemerintah, tetapi milik semua pihak baik dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat juga merupakan penyedia sekaligus pengguna data," ungkapnya.
BACA JUGA:Amankan Kunjungan Kerja Menteri BKKBN, Polres Metro Terjunkan 124 Personel
"Maka tanggung jawab menghadirkan statistik yang berkualitas adalah tanggung jawab kita bersama," pesannya.
Jihan juga menegaskan bahwa momentum HSN 2025 ini juga menjadi ajang penting untuk menyongsong Sensus Ekonomi (SE) 2026. Di mana SE 2026 akan memberikan gambaran lengkap mengenai kondisi dunia usaha dan perekonomian nasional, termasuk Lampung.
"Dan hasilnya akan menjadi dasar bagi penguatan daya saing usaha, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.
--
Karena itu ia mengajak semua pihak untuk mendukung penuh SE 2026 dengan memberikan data yang benar, lengkap, dan sesuai kondisi di lapangan.
BACA JUGA:Kunker ke Kota Metro, Menteri BKKBN Ingatkan Pentingnya Peran Orangtua Dalam Mencegah Stunting
"Karena data yang kita berikan hari ini, akan menentukan kebijakan yang kita rasakan esok hari," tuturnya.
Menurutnya, dengan data yang baik maka pemerintah bisa merancang strategi pengentasan kemiskinan yang lebih efektif. Kemudian, mengembangkan komoditas unggulan hingga menembus pasar global, serta membangun infrastruktur sesuai kebutuhan masyarakat.
"Karena itu kolaborasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan data tidak hanya terkumpul, tetapi juga diolah dan dimanfaatkan demi kemajuan bersama," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: