Ketua DPW PKS Lampung: Seperti Kopi, Kekompakan Kader Harus Menghangatkan Masyarakat

Ketua DPW PKS Lampung: Seperti Kopi, Kekompakan Kader Harus Menghangatkan Masyarakat

Ketua DPW PKS Provinsi Lampung, Ade Utami Ibnu, mengajak seluruh kader memperkuat soliditas dan memperluas peran nyata di tengah masyarakat--Ist

LAMPUNG BARAT, RADARMETRO.DISWAY.ID -- Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Lampung, Ade Utami Ibnu, mengajak seluruh kader memperkuat soliditas dan memperluas peran nyata di tengah masyarakat.

Ia menegaskan, kekompakan di tubuh partai bukan hanya untuk memperkuat barisan internal, tetapi juga untuk menghadirkan kehangatan dan manfaat bagi warga.

Pesan itu disampaikan Ade dalam agenda DPD PKS Lampung Barat sekaligus pelantikan pengurus DPC PKS se-Kabupaten Lampung Barat di Astama Boutique Hotel, Balik Bukit.

Dalam kesempatan itu, ia mengangkat filosofi kopi sebagai cerminan nilai-nilai kebersamaan dalam organisasi dan pelayanan.

BACA JUGA:PKS Lampung Mantapkan Gerak Bersama: 21 Bidang Bergerak untuk Rakyat

Menurutnya, secangkir kopi yang nikmat tidak bergantung pada satu jenis biji, melainkan pada racikan dari berbagai karakter yang berpadu harmonis.

“Begitu juga PKS. Setiap kader punya peran. Tidak ada yang kecil atau besar, semua memberi rasa dalam perjuangan ini,” ujar Ade.

“Kalau semua sama, organisasi ini akan hambar. Tapi kalau kita satukan perbedaan dengan niat baik, hasilnya kuat dan menyenangkan," lanjutnya.

Ade menilai, soliditas kader tidak bisa lahir seketika. Seperti kopi yang harus digiling dan diseduh dengan sabar, kekompakan juga lahir dari proses panjang, komunikasi yang jujur, dan keikhlasan untuk saling memahami.

BACA JUGA:Musda PKS Lampung Berlanjut, Kepedulian Jadi Bahasa Persatuan

Menurutnya, partai harus menjadi tempat yang hangat, di mana setiap kader merasa dihargai dan memiliki ruang untuk berkontribusi.

“Kita bisa belajar dari budaya ngopi bareng. Di sana orang berbicara terbuka, mendengarkan, dan menumbuhkan kedekatan tanpa jarak. Begitulah seharusnya organisasi ini berjalan,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa dialog dan silaturahmi adalah kunci menjaga semangat persaudaraan di antara kader.

Lebih jauh, Ade mengingatkan bahwa rasa pahit dalam perjalanan organisasi adalah bagian dari perjuangan. Seperti kopi yang tetap dinikmati meski pahit, setiap ujian dan perbedaan harus diterima sebagai proses mematangkan diri dan memperkuat tekad melayani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: