Terungkap! Alasan Sindikat Jual-Beli Ginjal Lakukan Transaksi di Kamboja

Terungkap! Alasan Sindikat Jual-Beli Ginjal Lakukan Transaksi di Kamboja

Foto: Hanim, salah satu anggota sindikat jual-beli ginjal jaringan internasional-(M Aulia)-

RADARMETRO- Sindikat perdagangan ginjal berhasil dibongkar aparat kepolisian. Sindikat yang memiliki jaringan internasional tersebut diketahui melakukan proses transplantasi dan transaksi di Kamboja.

Hanim (41), salah seorang pelaku dari 12 orang yang berhasil diamankan polisi menjelaskan alasan memilih rumah sakit di Kamboja sebagai basis penjualan ginjal dari Indonesia.

Proses administrasi rumah sakit yang terbilang mudah menjadi alasan sindikat ini melakukan kegiatan mereka di sana.

"Itu salah satu rumah sakit paling enggak ribet," kata Hanim, Jumat (21/7/2023).

Dia juga mengatakan pihak rumah sakit tempat mereka melakukan transplantasi juga dianggap baik dan perduli terhadap pasien yang melakukan transplantasi.

"Tambah lagi itu rumah sakit yang benar, ibaratnya ada pendonor sudah 6-7 bulan pulang ke Indonesia masih ditanya keadaannya (kesehatannya)," katanya.

Menurut pengakuan Hanim, rumah sakit yang selama ini melayani mereka adalah rumah sakit militer milik pemerintah Kamboja. Seluruh staf rumah sakit tersebut merupakan anggota militer.

Hanim tidak menampik bahwa pihak rumah sakit tahu bahwasanya mereka adalah sindikat jual-beli ginjal. Bahkan dia meyakini pihak rumah sakit juga ikut terlibat dalam transaksi ilegal tersebut.

"(Pihak rumah sakit tahu dan terlibat) Ya, termasuk seperti itu," ungkap Hanim.

BACA JUGA:Polisi Bongkar Modus Sindikat Jual-Beli Ginjal ke Kamboja

Hanim juga membeberkan tahapan yang mereka lakukan mulai dari proses pencarian calon pendonor hingga proses transplantasi di Kamboja.

Para calon pendonor yang direkrut dari berbagai daerah di Indonesia awalnya ditampung disebuah penampungan di wilayah Cibinong, Bogor.

Setelah jumlah pendonor dirasa cukup barulah mereka diberangkatkan menuju Kamboja dengan modus melakukan family gathering dari perusahaan yang telah mereka palsukan surat rekomendasinya.

Setibanya di Kamboja para calon pendonor ini wajib mengikuti serangkaian tes kesehatan termasuk pencocokan DNA dengan calon penerima donor ginjal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: