Seniman Nasional dan Internasional Berkumpul di Tubaba, Ada Apa Ya?
FOTO: SAMBUT HANGAT: Pembina Sekolah Seni dan Ekologi Tubaba sekaligus Bupati Tubaba Periode 2014-2022, Umar Ahmad menyambut hangat para seniman nasional dan internasional yang mengunjungi Kabupaten Tubaba sekaligus menyaksikan malam puncak TAF edisi ke-7-(Istimewa)-
RADARMETRO - Sejumlah seniman nasional dan internasional, hadir dan berkumpul di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung. Mereka berkumpul dalam rangka Temu Seni Performans Indonesia Bertutur 2023. Kehadiran para seniman itu disambut hangat Pembina Sekolah Seni dan Ekologi Tubaba, Ir. Umar Ahmad, di Brugo Cottage, Sabtu (29/07/2023) pukul 19.30 WIB.
Tujuan para seniman tersebut hadir di Kabupaten Tubaba, juga untuk menyaksikan Tubaba Art Festival (TAF) edisi ke-7 yang diselenggarakan sejak 27 - 29 Juli 2023. Dalam ajang itu, banyak peristiwa-peristiwa kebudayaan di bidang seni rupa, seni pertunjukan, film, dan seni media digital yang disajikan dengan bernuansa khas Tubaba.
Umar Ahmad mengatakan, tujuan TAF ke-7 dengan kegiatan Temu Seni Performans Indonesia Bertutur 2023, untuk mengangkat seni dan kebudayaan serta wawasan tentang Kabupaten Tubaba di hadapan para seniman dan budayawan seluruh Indonesia.
"Proses perjalanan membangun Tubaba dengan menitik-beratkan pembangunan Tubaba bernilai seni dan kebudayaan, telah kami mulai sejak saya diberi amanah membangun Tubaba. Membangun karakter Tubaba mulai dari orang-orangnya hingga membangun infrastruktur dengan ciri khas bangunan, agar Kabupaten Tubaba punya khas tersendiri," ujar Umar Ahmad, saat menyambut kedatangan para seniman.
Bupati Tubaba periode 2014 - 2022 itu, juga mengajak seluruh seniman Indonesia untuk menemani Tubaba menuju Tubaba pulang ke masa depan.
"Selamat ber-Tubaba. Semoga Tubaba terus berkembang dan maju, agar cita-cita menuju ‘Tubaba Pulang ke Masa Depan’ dapat terwujud," harapnya.
Sementara Melati Suryodarmo, Artistik Indonesia Bertutur 2023-2024 mengatakan, bahwa Temu Seni Performans Indonesia Bertutur yang dilakukan di Brugo Cottage, guna menarik perhatian para seniman Indonesia tentang seni dan kebudayaan di Tubaba.
Sebab, menurutnya, kegiatan tersebut tidak hanya sekedar menampilkan pameran, festival, dan sekadar party, tetapi mengupas lebih dalam performa tentang seni dan kebudayaan yang dimiliki Kabupaten Tubaba.
BACA JUGA:Dapatkan Rasmus Hojlund, Skuad Setan Merah Makin Menyeramkan
"Temu Seni Indonesia Bertutur diadakan pada Tahun 2023 ini, menitikberatkan pada peningkatan minat pengetahuan tentang warisan cagar budaya sebagai salah satu sumber inspirasi penciptaan karya melalui berbagai aktivitas kegiatannya,” tutur Melati.
Keberagaman latarbelakang budaya dan pengaruh pertumbuhan masyarakat modern yang sangat hibrid di Indonesia, memungkinkan untuk memunculkan talenta budaya yang bisa menyuarakan kehidupan melalui karsa dan karya mereka.
"Saya kagum dan kaget ketika pertama saya datang ke Tubaba. Melihat bebatuan yang tersusun indah di Tubaba bernilai seni tinggi. Saya tanya ke Pak Umar Ahmad saat itu lagi Bupati Tubaba, siapa arsiteknya pak? Beliau menjawab Komatsu. Saya percaya dan sambil berpikir nama arsitek itu seperti berasal dari Negara Jepang. Ternyata Komatsu itu adalah satu unit excavator (alat berat) yang bekerja menyusun bebatuan itu. Sungguh luar biasa. Seni menyusun batu yang indah," kata Melati yang merupakan putri almarhum seniman pencetus Joget Amerta, Suprapto Suryodarmo.
Temu seni ini, Melati menyebutkab, untuk memberi wadah sebuah pertemuan yang bermakna bagi para praktisi seni kontemporer terpilih dari seluruh wilayah tanah air.
"Peserta Temu Seni Indonesia Bertutur 2023 yang hadir di sini, dipilih berdasarkan rekam jejak kekaryaan dan antusiasme mereka yang tinggi untuk bertemu serta berbagi pengalaman dan metode praktik mereka dalam rangka menguatkan ekosistem seni yang mandiri dan jejaring berkesenian di tanah air," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: