FGD PWI Mesuji: "Ajari Kami Jadi Pemilih Cerdas"

FGD PWI Mesuji:

Foto: FGD PWI MESUJI: PWI Mesuji menggelar FGD bertemakan "Ajari Kami Jadi Pemilih Cerdas" bersama para Pengurus Parpol, Forkopimda, dan sejumlah mahasiswi, menjelang Pemilu 2024.-(Nara J Afkar)-

RADARMETRO - Dalam rangka menyongsong pesta demokrasi Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) Februari 2024, Persatuan Wartawan Imdonesia (PWI) Mesuji gelar Focus Group Discussion (FGD), Senin (31/07/23) malam. 

FGD para insan pers tersebut, mengusung tema "Ajari Kami Jadi Pemilih Cerdas". Kegiatan diadakan di Balai Desa Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya.

FGD dihadiri pengurus para partai politik. Mulai dari Pengurus Parpol NasDem, Demokrat, Golkar, PKB, PPP, dan PDI Perjuangan. Hadir pula Komisi Pemilihan Umum, Bawaslu, Kepala Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik. 

Lalu Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Mesuji, Ardi Herliansyah, Ketua DPRD Mesuji Elfianah, Ketua Tim Pemekaran Kabupaten Mesuji Agus Salim Harahap, serta organisasi masyarakat dan sejumlah mahasiswa. FGD berlangsung seru dan menarik. 

Kepada peserta FGD, Ketua PWI Kabupaten Mesuji, Apriadi melalui Panitia Pelaksana Kegiatan Ridwan Anas mengatakan, diambilnya tema tersebut sebagai bentuk kepekaan PWI Mesuji, menangkap keresahan masyarakat menjelang Pemilu 2024 mendatang.

BACA JUGA:Sedang Pesta Sinte, Tiga Pemuda di Metro Timur Tak Berdaya Digelandang Polisi

"Keresahan ini kami tangkap dan penting kami diskusikan. Untuk menjadi sarana edukasi kepada masyarakat terkait persiapan pelaksanaan pemilu dengan cara yang baik dan bermartabat. Sehingga melahirkan pemimpin yang berkualitas," terang Iwan.

Sejumlah Ketua Partai politik yang hadir, menyambut baik FGD yang dimoderatori Dewan Penasehat PWI Mesuji, Juan Santoso Situmeang ini.

"Mestinya kegiatan ini rutin dilakukan, sehingga kita semua dapat merumuskan bagaimana mestinya menjadi pemilih dalam pemilu," ujar politisi Nasdem, Fuad Amrullah. 

Abi Sofyan, salah satu mahasiswa yang hadir meminta agar kegiatan diskusi harus merumuskan rekomendasi yang dapat ditawarkan ke masyarakat.

"Kalau hanya sekedar diskusi tampa ada langkah kongkret, saya pastikan akan percuma. Karena masyarakat tidak butuh lagi teori hebat.

BACA JUGA:Dalami Perampokan di Way Bungur, Polres Lamtim:

Saat ini masyarakat menunggu langkah kongkret dari para pemangku kebijakan," kritik Sofyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: