Aklamasi, Yanto Budiman Nahkodai PJS Riau

Aklamasi, Yanto Budiman Nahkodai PJS Riau

FOTO: Musda I DPD PJS Riau berjalan-(Istimewa)-

RADARMETRO - Musda I DPD PJS Riau berjalan dengan sangat kondusif. Bahkan, proses Musda PJS Riau bisa dibilang yang tercepat dari daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Pada Musda I PJS Riau yang dipimpin oleh Ketua Umum DPP PJS Mahmud Marhaba, semua pemilik suara dari DPC (Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Meranti, dan Kabupaten Kampar) bulat mengusung Yanto Budiman sebagai ketua DPD PJS Riau. 

"Karena tidak ada nama lain yang muncul, maka dengan ini saya putuskan melalui musyawarah Yanto Budiman sebagai Ketua DPD PJS Riau masa bakti 2023 -2028. Dengan demikian Musda saya nyatakan selesai," tegas Mahmud sembari mengetuk palu tanda sahnya Musda. 

Ketua terpilih Yanto Budiman dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk memimpin PJS Riau lima tahun kedepan.

BACA JUGA:Dilantik Ketum Mahmud Marhaba, DPD dan DPC se Kepri Siap Hantar PJS Menuju Konstituen Dewan Pers

"PJS ini adalah rumah kita, rumah bagi para jurnalis siber yang belum bergabung dalam wadah organisasi wartawan lainnya. Karena ini rumah kita, mari kita jaga dan rawat dengan baik.

Sehingga apa yang menjadi harapan kita menciptakan wartawan kompeten terwujudkan.

Saya tentu tak bisa bekerja sendiri. Untuk itu saya harap semua pengurus dan anggota PJS bersama-sama menjalankan organisasi ini," ucap Yanto.

Sementara, Ketua DPP PJS Mahmud Marhaba mengatakan, PJS dipersiapkan bagi jurnalis yang selama ini tidak memiliki kesempatan dan terus termarginal dikalangan sesama para jurnalis. 

"PJS sebagai rumah kita hendak kita jaga dan kita tata dengan baik sehingga membuat kita dan orang lain nyaman berada didalamnya. Yang bolong kita tambal, yang bengkok kita luruskan, yang rusak kita perbaiki.

BACA JUGA:Salut! Rutan Kotaagung Konsisten Beri Layanan Bantuan Hukum Gratis bagi Tahanan

Jangan ada lagi perlakuan diskriminasi diantara sesama pekerja wartawan dengan mendiskreditkan wartawan dengan sebutan wartawan abal-abal dan wartawan bodrex,” tegas Mahmud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: