Kiamat; Arti dan Jenisnya Dalam Ajaran Islam
Foto: Ilustrasi--
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian (hari akhir), maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya."
Sementara dalam Surah Al Hajj ayat ke 7 Allah SWT berfirman,
وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ ٧
Artinya: “Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.” (QS Al Hajj: 7)
Dalam ajaran Islam, Hari Kiamat terbagi menjadi dua, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra.
Ada beberapa perbedaan kiamat sugra dan kubra, salah satunya berupa bentuk kejadiannya.
Kiamat Sughra atau Kiamat Kecil
Yaitu berupa kejadian atau musibah yang terjadi di alam ini, seperti kematian setiap saat, banjir bandang, angin beliung, gunung meletus, gempa bumi, peperangan, kecelakaan kendaraan, kekeringan yang kepanjangan, hama tanaman yang merajalela.
Keseluruhan rangkaian kejadian tersebut di atas ditinjau dari segi aqidah merupakan peringatan dari Allah. Bagi umat yang beriman hal ini merupakan peringatan dan ujian.
Sedangkan bagi umat yang ingkar/kafir merupakan siksaan atau azab Allah swt.
Kiamat Kubra
Kiamat kubra adalah kiamat besar. Artinya, ini merupakan hari kehancuran bagi seluruh makhluk di alam semesta.
Kiamat kubra terjadi ketika Malaikat Isrofil meniup sangkakala atau terompet pertama yang menandakan dimulainya Hari Kiamat.
Ketika hal itu terjadi, maka seluruh makhluk di muka bumi, termasuk malaikat, ibril, dan lainnya langsung menemui kematian. Setelah itu, hanya tersisa Allah SWT.
Tanda-tanda kiamat kubra sebagai berikut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: