Jepang Buang Limbah Radioaktif Fukushima ke Laut, Pakar Nuklir Sebut Bisa Memicu Kanker

Jepang Buang Limbah Radioaktif Fukushima ke Laut, Pakar Nuklir Sebut Bisa Memicu Kanker

Foto : Pakar nuklir sebut limbah nuklir yang dibuang jepang ke laut bisa memicu meningkatnya penyakit kanker-(Istimewa)-

"Ia masuk ke dalam tubuh dengan mudah. Ia bertukar dengan hidrogen normal, kadang-kadang menjadi terikat secara organik (kovalen). Ia menyebabkan kerusakan genetik pada dosis konvensional yang sangat kecil (dihitung menggunakan energi per satuan massa, rumus joule/kg dari Komisi Internasional untuk Perlindungan Radiologi yang digunakan oleh IAEA)," ujar Busby seperti dilansir Sputnik.

Meski telah melalui proses penyaringan, ia menyebutkan air radioaktif tersebut sebagian besar terkontaminasi dengan tritium oksida dalam jumlah besar, dalam bentuk HTO air tritiasi.

Dr Christopher Busby yang menghabiskan waktu bertahun-tahun melakukan penelitian untuk mengamati dampak pelepasan radionuklida, termasuk tritium, ke laut, mengutip penelitiannya pada akhir tahun 1990-an yang mengamati kanker dan leukemia pada anak-anak di dekat Laut Irlandia.

"Tritium diukur dalam air permukaan. Air ini terbawa ke darat untuk dihirup oleh penduduk yang tinggal dalam jarak 1 km dari laut. Radionuklida terkonsentrasi di sedimen pantai yang juga terdampar ke darat," ungkapnya.

"Anda menemukan tritium pada ikan, kerang, blackberry, di mana-mana di dekat Laut Irlandia, dekat Selat Bristol. Penelitian saya di Laut Irlandia mengamati wilayah kecil di Wales antara tahun 1974 dan 1990 dan menemukan dampak pantai laut yang jelas dan signifikan terhadap kanker, khususnya kanker pada anak-anak,” lanjutnya.

Penelitian serupa yang dilakukan pada tahun 1999 hingga 2006 di Bristol menunjukkan terjadi peningkatan kanker sebesar 30% di mana terdapat juga sejumlah besar tritium di wilayah tersebut. Penelitian tersebut juga mengungkap ternyata jumlah tritium yang sangat kecil tersebut memiliki efek mendalam pada kromosom dan perkembangan invertebrata laut.

BACA JUGA:Ancaman ISPA di Jalanan Berdebu Kota Metro

Untuk itu dia memperingatkan masyarakat yang tinggal di dekat pantai timur Jepang, terutama muara, perlu berhati-hati. Jangan makan apapun yang berasal dari laut, atau dalam jarak 1 km dari pantai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: