Peningkatan Jalan Lingkungan Tiyuh Panaragan Diragukan, PHO Ditunda
Foto: Kondisi jalan yang baru saja diperbaiki tapi kualitasnya buruk.-(Rian)-
RADARMETRO - Kualitas pembangunan jalan lingkungan Tiyuh (Desa) Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah (TBT), Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) diragukan warga setempat.
Pekerjaan yang telah mencapai progres 90 persen tersebut, tampak jadi sorotan warga, lantaran beberapa titik jalan yang menggunakan material beton mulai retak dan material aspal tampak tipis dan kasar.
Dikatakan Rahman, satu diantara warga Tiyuh Panaragan, meskipun masyarakat sangat bersyukur karena Pemerintah Daerah Tubaba telah memperbaiki jalan lingkungan, tetapi kualitas yang dikerjakan oleh pihak rekanan harus diutamakan.
"Rp780 juta sekian itu, bukan uang sedikit, tidak mudah uang negara itu masuk ke Tiyuh Panaragan kalau tidak diajukan. Bertahun-tahun dulu baru bisa dapat hotmix lagi. Jadi jangan asal-asalan kalau membangun oleh perusahaan," kata Rahman, Jumat (15/9/2023).
Menurut Rahman, warga tentunya berterima kasih kepada media yang juga terus ikut mengawasi atau kontrol pekerjaan tersebut, dan berharap pemerintah daerah tidak terburu-buru menyelesaikan pembayaran kepada rekanan, sebelum melihat kualitas yang dihasilkan.
"Yang tidak sesuai hasilnya, yang kurang maksimal dan mutunya buruk, diperbaiki dulu, jangan dibayarkan, kalau istilahnya jangan di PHO dulu kalau mutunya rendah. Bila perlu BPK nanti periksa hasilnya dan audit," terangnya.
BACA JUGA:4 Aplikasi Pinjol ini Bisa Cair Tanpa Rekening Bank hingga Puluhan Juta Rupiah, ini Daftarnya!
Ditemui di lokasi pembangunan, kontraktor CV Eka Zahra, Amir Hamzah, selaku rekanan proyek senilai Rp780.548.000 mengatakan bahwa pekerjaan yang dikerjakan tersebut terhitung tanggal kontrak sejak 10 Juli 2023 dengan masa pelaksanaan 120 hari kalender ke depan.
"Untuk paket proyek ini ada rabat beton dan ada yang Hotmix, untuk rabat beton total volume panjang 128 meter dengan lebar sekitar 3 meter serta ketebalan 15 CM. Sedangkan untuk pekerjaan Hotmix volume panjangnya 560 meter, dan lebarnya bervariasi antara 2,5 - 3 meter menyesuaikan lokasi, ketebalan 3 CM," kata Amir.
Lanjutnya, terkait dugaan cairan yang sempat diisukan cairan oli campuran aspal sebagai perekat dasar Hotmix, dirinya mengaku tidak paham.
Sedangkan untuk keretakan di sejumlah titik pembangunan rabat beton, itu karena kurang air.
"Saya tidak tahu kalau ada materialnya itu, dan untuk rabat beton memang karena kurang penyiraman air. Kalau untuk PHO, akan segera pengajuan ke Dinas PUPR, karena pekerjaan hari ini terakhir tinggal hotmix saja di titik jalan depan pemakaman umum Panaragan," kata Amir.
Sedangkan dikatakan pekerja di lapangan bernama Johan, mengaku jika ketebalan hotmix hanya 2,5 cm.
"Karena saya yang kerja di lapangan, tebal hotmix itu cuma 2,5 cm saja. Saya kerja saja, kalau material hotmixnya dari Beranti Lampung Selatan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: