Tim Dosen IPA UM Metro Beri Pelatihan Pembuatan Nata de Leri Manfaatkan Limbah Air Cucian Beras
Foto: Tim Dosen IPA UM Metro beri pelatihan pembuatan nata de leri memanfaatkan limbah air cucian beras.-(Fenny)-
RADARMETRO - Beras sebagai bahan makanan pokok masyarakat Indonesia, telah menyumbang signifikan pada tingkat konsumsi Beras di dunia.
Menurut data dari U.S. Department of Agriculture (USDA), Indonesia berada dalam 10 besar negara dengan tingkat konsumsi beras tertinggi, menempati peringkat keempat dengan rata-rata konsumsi beras sebesar 35.517 juta ton per tahun.
Namun, masalah yang muncul adalah pengelolaan air bekas cucian beras yang seringkali terbuang begitu saja, dianggap tidak memiliki nilai ekonomis yang signifikan.
Air bekas cucian beras yang merupakan limbah dari proses penyucian beras sebelum dimasak, ternyata memiliki potensi besar yang masih belum dimanfaatkan sepenuhnya.
Menurut beberapa penelitian, air bekas cucian beras mengandung beragam senyawa organik dan mineral yang bermanfaat seperti karbohidrat, nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, sulfur, besi, dan vitamin B1.
Karbohidrat yang tinggi dalam air bekas cucian beras membuatnya cocok untuk digunakan dalam pembuatan nata de leri.
Nata de leri adalah makanan organik yang memiliki kandungan selulosa tinggi, rendah lemak, dan bebas kolesterol.
BACA JUGA:Usung Tema CEKAL Kekerasan Seksual, PIK R PILAR UM Metro Sabet Juara 2 Lomba Mading Tingkat Provinsi
Selulosa ini termasuk dalam golongan serat pangan tidak larut yang memiliki manfaat kesehatan seperti memperlancar pencernaan, mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, diabetes, dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Untuk mengatasi masalah pembuangan limbah cucian beras yang kurang berkelanjutan dan memanfaatkan potensi air bekas cucian beras, Tim Dosen Pendidikan IPA UM Metro dibantu oleh mahasiswa melaksanakan pelatihan pembuatan nata de leri.
Pelatihan ini bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan air bekas cucian beras menjadi produk bernilai ekonomis, yaitu nata de leri.
Hasil yang dicapai dari pelatihan ini adalah memanfaatkan air limbah cucian beras yang sebelumnya dianggap tidak bernilai menjadi produk bernilai ekonomis, yaitu nata de leri.
Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat dalam memanfaatkan air limbah cucian beras, sehingga limbah rumah tangga dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis.
Selama pelaksanaan pelatihan, peserta menunjukkan respons positif terhadap konsep pembuatan nata de leri dengan memanfaatkan air cucian beras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: