Petani di Metro Barat Sumringah, Panen Raya Harga Padi Mahal, Segini Pendapatannya!

Petani di Metro Barat Sumringah, Panen Raya Harga Padi Mahal, Segini Pendapatannya!

Foto : Walikota Metro Wahdi bersama jajarannya melakukan panen raya di wilayah persawahan Kelurahan Mulyosari, Metro Barat.-(Ria Riski A.P)-

RADARMETRO - Senyum sumringah para petani di wilayah Kecamatan Metro Barat mulai terpancar. Di mana  para petani kini tengah merasakan hasil panen padi disaat harga beras tengah melambung tinggi.

Bahkan hasil panen kali ini diprediksi mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp9 milyar.

Seperti dijatakan Ketua Gapoktan Karya Manunggal, Mulyosari, Kecamatan Metro Barat, Lasmiati, dalam kegiatan Panen raya di lokasi persawahan Jalan Proklamasi, Kelurahan Mulyosari, Kecamatan Metro Barat, Senin (26/2/2024).

Ia mengatakan, ada seluas 202 hektar lahan pertanian persawahan di kelurahan setempat. Lahan tersebut dikelola oleh 9 kelompok tani.

"Kalau hari ini yang kita panen luasannya 202 hektar. Itu dari 9 kelompok tani dan semuanya mayoritas padi untuk MT1 (Musim Tanam) ini jenisnya varietas Cibatu dan Inpari 32," terangnya.

Menurutnya, rata-rata petani Mulyosari mendapatkan hasil panen mencapai 6,5 ton gabah per hektar per Musim Tanam.

"Berdasarkan informasi yang kemarin sudah panen, rata-rata dalam satu hektar itu dapat 6 sampai 6,5 ton per hektar," katanya.

BACA JUGA:Warga Metro Geruduk Pasar Cenderawasih Metro, Ternyata Karena ini!

Karenanya ia mewakili para petani Mulyosari, mengaku bersyukur dengan nilai Gabah Kering Pungut (GKP) yang saat ini mencapai Rp 7.500 per kilogram.

"Sekarang hasil padi harganya Rp 7.500 per kilogram. Itu artinya petani masih bisa menikmati hasil. Kalau GKP hanya sekitar Rp 4 Ribu itu kami tidak dapat apa-apa," ujarnya.

Ia mengaku, dalam setiap kali panen  per hektar petani mampu mendapatkan keuntungan mencapai Rp 45 juta.

"Jika dikalikan dengan total luas lahan persawahan yang di panen pada musim ini, maka petani di Mulyosari ini bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 9 miliar," bebernya.

Ia mengungkapkan bahwa hasil tersebut merupakan bruto rata-rata per 1 hektar. Sedangkan untuk hasil bersih atau dipotong dengan biaya operasional, ongkos tanam, dan olah mencapai Rp 15 juta.

"Sehingga rata-rata petani bisa mendapatkan Rp 30 juta per hektar per musim. Kalau di wilayah sini ada 202, maka totalnya mencapai Rp 9 miliar per panen," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: