Wahdi Sukses di Bidang Kesehatan, Qomaru Gagal di Bidang Infrastruktur
--
Sekalipun ada pekerjaan baik tambal sulam atau pekerjaan baru, kualitasnya sangat menyedihkan.
Terakhir saya sendiri merasakan kerjaan tambal sulam di depan kantor KPP Pratama Metro, ya Allah rasanya kayak naik kuda. Mbok ya alus dikit lah kalau kerja tambal sulam begitu. Apalagi itu jalur rutin yang dilewati masyarakat, wajar rakyat mengeluh atas kinerja infrastruktur.
Kalau kita tanyakan, pasti selalu bilang anggaran tidak cukup. Padahal kita tahu, anggaran Pemkot Metro itu paling tinggi disedot oleh Dinas PUTR, tahun 2023 saja tembus Rp60 miliaran (naik dan turunnya).
BACA JUGA:Wahdi vs Kotak Kosong
Yang tidak kalah pentingnya lagi, problem penempatan pejabat kepala dinasnya.
Memang tidak berkaitan langsung hubungan Kepala Dinas PUTR dengan Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman, terhadap kinerja.
Meskipun ada ikatan keluarga, jika memang kinerjanya bagus, ya bagus saja. Tapi ini tidak terjadi.
Hubungan kekeluargaan antara Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman dengan Kepala Dinas PUTR si Robi (saya juga tidak hapal nama lengkapnya) yang ternyata sangat dekat (info terkini masih keponakan) ternyata hanya sebatas memuluskan untuk mendapatkan jabatan saja.
Tidak berbanding lurus dengan kinerja di lapangan yang ternyata sangat menyedihkan dan rakyat yang menjadi korbannya.
Inilah alasan, kenapa persoalan infrastruktur tanggungjawab baik moral maupun yang lainnya, menjadi titik berat ke Qomaru Zaman.
Ini menjadi beban tersendiri, meskipun Wahdi adalah seorang walikota yang memiliki kebijakan penuh, tapi ada kelemahan yang harusnya ditutupi oleh seorang wakil.
BACA JUGA:Wahdi di Antara 4 Nama
Ini menjadi indikasi jika duet Wahdi-Qomaru memang kurang cocok untuk dilanjutkan ke periode kedua (jangan-jangan lawan kotak kosong, yang menang kotak kosongnya).
Ini juga yang menggambarkan keinginan kuat seorang Wahdi tidak mau lagi bergandengan dengan Qomaru untuk pilkada nanti.
Poinnya dalam hasil survey yang dilakukan oleh RLMG dan DRD ini, tidak hanya soal data-data tingkat kepuasan publik saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: