Tuntut Kesejahteraan, Petani Singkong Geruduk Pemprov Lampung
Foto: Petani Singkong Geruduk Pemprov Lampung-(Heru)-
RADARMETRO.DISWAY.ID - Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI) berkumpul di Tugu Pepadun Gunungsugih untuk berangkat ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung guna menggelar aksi damai tuntut kesejahteraan Petani singkong se-Lampung Tengah di Tugu Pepadun Gunung sugih, Senin(13/01/25) pagi.
Dalam aksi tersebut para petani menuntut kesepakatan pada orasi sebelumnya. "Untuk kegiatan hari ini tujuannya untuk menagih kesepakatan Pejabat sementara (Pj) Gubernur itu yang di tanggal 23 itu kan belum diterapkan di perusahaan-perusahaan dengan harga Rp1.400 perkilogram, potongan 15 persen.
--
Itu yang kita tuntut ke Pj Gubernur nanti untuk segera menerapkan ke perusahaan-perusahaan seluruh Lampung, serta meminta dibuatkan Peraturan Daerah (Perda) untuk ketetapan harga itu," kata salah anggota orasi, Zainuri (42) saat diwawancarai Radarmetro.disway.id di seputaran Tugu Pepadun.
BACA JUGA:Owner PB Swalayan Bocorkan Kunci Sukses Usaha
Hal itu juga disampaikan ketua korlap PPUKI, Fazri bahwa mereka menuntut kesepakatan yang telah dibuat, karena saat ini masih ada beberapa perusahaan yang mengindahkan kesepakatan tersebut, yang menurut Fazri mereka belum menerima surat edaran dari pemerintah terutama dari Pj Gubernur.
--
"Kita akan mengadakan orasi damai tepatnya di kantor Gubernur Lampung tujuan kami pertama supaya surat kesepakatan bersama yang sudah kita sepakati dengan pihak perusahaan dengan pihak pemerintah itu dilaksanakan, harus ada surat tembusan ke perusahaan-perusahaan karena selama ini tetap saja apa yang menjadi kesepakatan bersama itu tidak dijalankan oleh perusahaan," tutur Fajri.
BACA JUGA:Tok Pj Gubernur Tetapkan Harga Singkong 1400 Mulai Hari Ini.
Tujuan kita adalah untuk mensejahterakan petani khususnya petani ubi kayu jadi kita nggak mau lagi dibohongin, kita nggak mau lagi ditindak semena-mena," imbuhnya.
Pantauan Radarmetro di lokasi, massa aksi yang berangkat diikuti kurang lebih 600 orang menggunakan 6 mobil truk, empat mobil pick up dan 20 minibus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: