Gandeng Atdikbud Canberra, UM Metro Bagas Peluang Kerjasama dengan Kampus di Australia
Foto: UM Metro peluang kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Australia melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Canberra Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Australia melalui zoom meeting-(Bungsudi)-
RADARMETRO - Universitas Muhammadiyah (UM) Metro bagas peluang kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Australia melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Canberra Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Australia melalui zoom meeting, Sabtu (10/06/2023).
Pertemuan ini juga melibatkan 4 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) yang lainnya yang sudah melakukan Kerjasama seperti ITB Ahmad Dahlan Jakarta, UM Sukabumi, UM Jambi, dan UM Berau.
Atdikbud di Canberra, Prof. Mukhamad Najib menerangkan kerja sama internasional di perguruan tinggi jangan dijadikan karena tuntutan akreditasi melainkan karena keinginan perguruan tinggi untuk menaikkan kualitas Pendidikan, penelitian dll.
“Jangan jadikan kerjasama internasional ini karena tuntutan akreditasi, tapi bagaimana kita bisa menargetkan kualitas Pendidikan di perguruan tinggi itu sendiri. Untuk itu kita butuh partner/benchmarking untuk membuat perguruan tinggi kita di level dunia,” terangnya.
BACA JUGA:23 Kampus Swasta Ditutup Kemendikbud, Bagaimana Tanggapan APTISI Lampung?
Menurutnya, peluang kerja sama dengan Perguruan Tinggi di Australia sangat besar, bahkan mereka tidak melirik kampus besar di Indonesia.
“Kalau berdasarkan data yang kami himpun, hanya 2 kampus besar swasta yang menjalin kerjasama dengan masif di Australia. Sejatinya perguruan tinggi di Australia tidak hanya melirik perguruan tinggi besar di Indonesia, mereka juga mau bekerjasama dengan kampus kecil lainnya asalkan ada peluang yang menarik bagi mereka,” tambahnya.
Prof. Najib menjelaskan kerjasama ini dapat memfasilitasi kegiatan akademik seperti pertukaran mahasiswa, penelitian dosen, short course, pengabdian kepada masyarakat.
“Ada juga peluang bagi mahasiswa Indonesia yang selalu dibuka setiap tahun dengan kuota 5.000 orang yakni working holiday visa, mahasiswa dapat holiday sembari kerja di sini min 3 bulan s.d. 1 tahun. Namun syaratnya mahasiswa tersebut telah menuntaskan tingkat ke-2,” tukasnya.
Lebih lanjut ia menerangkan bagi perguruan tinggi yang memiliki program khusus yang rinci dan dapat memberikan ketertarikan bagi pemerintah Australia, maka kegiatan tersebut bisa didanai oleh mereka.
“Kemarin ada satu perguruan tinggi di Indonesia yang punya program spesifik, mereka ajukan proposal ke Kedubes Autralia di Jakarta, kemudian diapproved sama mereka. Kegiatan tersebut difasilitasi di Australia selama 1 bulan penuh untuk 30 orang perihal capacity building. Saya rasa ini juga bisa jadi acuan untuk PTMA melalui majelisnya misalnya,” tukasnya.
BACA JUGA:Berapa Dana KIP Kuliah Per Semester? Kok Tega Ada Kampus Potong Hak Mahasiswa
Hadir dalam forum tersebut Rektor, WR, dan Direktur Pasca ITB AD, Kepala KUI di masing-masing kampus, dan Bungsudi yang mewakili Kepala KUI UM Metro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: