Guru Metro Hadapi Tantangan Era Digital, Mendikdasmen: Jangan Hanya Andalkan Materi Ajar

Guru Metro Hadapi Tantangan Era Digital, Mendikdasmen: Jangan Hanya Andalkan Materi Ajar

Endri Prasetiyo, Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Metro Pusat--Dok Radarmetro.disway.id

KOTAMETRO, RADARMETRO.DISWAY.ID -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya peran guru dalam menyikapi perubahan zaman yang semakin kompleks. Hal ini ia sampaikan dalam sambutan pada Wabinar Pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu Tahun 2025 yang ditayangkan melalui kanal YouTube Ditjen GTK pada 8 Mei 2025 lalu.

Menurut Mu’ti, di tengah era eksponensial yang ditandai dengan percepatan teknologi, guru dituntut tidak hanya menguasai materi ajar, namun juga memiliki kemampuan literasi digital, berpikir kritis, dan adaptif terhadap dinamika sosial.

“Teknologi tidak hanya memengaruhi kehidupan sehari-hari, tetapi juga membentuk kembali orientasi dan pandangan hidup anak-anak kita,” tegasnya.

Salah satu kebijakan yang dikeluarkan Kementeri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) adalah penetapan satu hari khusus setiap pekan bagi guru untuk belajar dan mengembangkan kompetensinya. Di hari tersebut, guru tidak mengajar di kelas, tetapi tetap menjalankan tugas administratif sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tenaga pendidik.

BACA JUGA:Harga Sembako di Pasar Purbolinggo Jelang Idul Adha Stabil, Pedagang Optimis Penjualan Tinggi

Menanggapi kebijakan tersebut, para guru menyampaikan pandangan mereka melalui hasil wawancara yang dilakukan oleh tim radarmetro.disway.id pada Jumat 16 Mei 2025.

Endri Prasetiyo, Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Metro Pusat, menyatakan bahwa kebijakan ini membawa dampak positif terhadap peningkatan kualitas guru.

“Tujuannya tentu saja positif karena bisa digunakan oleh para guru untuk meningkatkan kompetensinya baik pedagogik, profesional, sosial, maupun personal,” ujarnya.

Endri menambahkan bahwa pihaknya di sekolah terus berupaya memperbaiki kualitas tenaga pendidik, khususnya dalam penguasaan teknologi.

BACA JUGA:Jelang Idul Adha Harga Sapi Kurban Tembus Rp21 Juta, Daging Rp133.700 Perkilo

“Kami optimis bisa mengikuti perkembangan teknologi. Kami juga melakukan pengembangan kompetensi guru dalam bidang teknologi secara nyata,” katanya. 

Ia juga menekankan bahwa dukungan dari sekolah, dinas, hingga pemerintah pusat sudah sangat terasa, termasuk melalui platform digital Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).

Namun, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah perbedaan kemampuan antar guru maupun siswa.

“Tantangannya adalah bagaimana meningkatkan kemampuan mereka yang berada di bawah agar bisa mencapai minimal standar, atau bahkan lebih baik,” kata Endri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: