Guru Metro Hadapi Tantangan Era Digital, Mendikdasmen: Jangan Hanya Andalkan Materi Ajar

Endri Prasetiyo, Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Metro Pusat--Dok Radarmetro.disway.id
Senada dengan itu, Margiyono, guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri 6 Metro Pusat, mengapresiasi kebijakan ini, tetapi juga mengungkapkan adanya tantangan teknis di lapangan.
BACA JUGA:Kunjungi Destinasi Wisata Alam Curug Lestari, Bupati: Tempatnya Indah dan Memuaskan
“Manfaatnya memang ada, tapi saat guru belajar, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menjadi sulit dipandu. Ini jadi kendala tersendiri,” ujarnya kepada radarmetro.disway.id
Ia mengaku tertantang dengan era digital, terutama dalam hal kecepatan akses informasi dan administrasi. Meski demikian, Margiyono mengakui bahwa guru senior mengalami kesulitan.
“Yang tua-tua memang agak sulit, gampang lupa. Jadi, sering merepotkan guru-guru muda,” ungkapnya.
Margiyono juga menyoroti dampak digitalisasi terhadap perilaku siswa.
“Secara intelektual, anak-anak memang lebih cepat, tapi secara moral agak menurun. Kami harus ekstra dalam menanamkan nilai-nilai moral,” jelasnya.
Margiyono, guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri 6 Metro Pusat--Dok Radarmetro.disway.id
BACA JUGA:Wujud Apresiasi Loyalitas Nasabah, BRI Serahkan Hadiah BRImo FSTVL 2024 Kepada Para Pemenang
Ia berharap ke depan pembinaan keagamaan lebih diperkuat.
“Guru ke depannya harus dibekali dengan pembinaan keagamaan agar ada keseimbangan antara kecerdasan dan moral,” tambahnya.
Pesan Abdul Mu’ti agar guru menjadi pendamping transformasi murid sejalan dengan visi membentuk Generasi Emas 2045. Menurutnya, guru tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi “arsitek masa depan bangsa”.
Dengan kebijakan ini, pemerintah berkomitmen memperkuat peran guru sebagai pusat perubahan pendidikan. Guru yang terus belajar dan tumbuh akan mampu menjawab tantangan zaman dan mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan yang lebih cerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: