Transformasi Limbah Menjadi Rupiah: Dasawisma Didorong Berdaya Lewat Pelatihan Recycle dan Penentuan HPP Botol

Transformasi Limbah Menjadi Rupiah: Dasawisma Didorong Berdaya Lewat Pelatihan Recycle dan Penentuan HPP Botol

Transformasi Limbah Menjadi Rupiah: Pelatihan Recycle dan Penentuan HPP Botol Kaca untuk Kesejahteraan Kelompok Dasawisma--Dok Radarmetro.disway.id

LAMPUNGTIMUR, RADARMETRO.DISWAY.ID -- Kelompok Dasawisma Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Lampung Timur kembali menunjukkan peran strategisnya dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pengabdian bertajuk "Transformasi Limbah Menjadi Rupiah: Pelatihan Recycle dan Penentuan HPP Botol Kaca untuk Kesejahteraan Kelompok Dasawisma".

Kegiatan ini digelar sebagai upaya konkret mengubah permasalahan limbah menjadi peluang ekonomi baru yang berkelanjutan.

Dalam kegiatan ini, dosen dan mahasiswa program studi Pendidikan matematika sebagai fasilitator pelatihan. Fasilitator tergabung dalam tim pengabdian terdiri dari Ana Septiani, S. E, M. Si; Yeni Rahmawati ES, M. Pd; Tiara Anggia Dewi, M. Pd; Rina Agustina, M. Pd; Fika Rizky; dan Ranti Anggelina H

Kegiatan ini dilaksanakan mulai Februari - Juni 2025. Dalam pelatihan ini, para peserta yang berjumlah 26 orang dibekali pengetahuan dan keterampilan mengenai teknik daur ulang limbah botol kaca.

BACA JUGA:Belajar Bahasa Inggris Jadi Seru! Dosen dan Mahasiswa PBI Kenalkan Platform Weaklet di Sekolah Metro

Tidak hanya teori, pelatihan juga menitikberatkan pada praktik langsung, mulai dari proses pemilahan, pembersihan, hingga pengolahan botol kaca menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi.

Peserta diajak untuk berpikir kreatif dan mengembangkan ide-ide segar agar limbah yang selama ini dianggap masalah, kini menjadi sumber pendapatan baru bagi keluarga dan kelompok

Selain itu, salah satu poin penting dalam pelatihan adalah penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) untuk produk olahan botol kaca. Dengan memahami perhitungan HPP, anggota Dasawisma dapat menentukan harga jual yang kompetitif sekaligus memastikan keberlanjutan usaha.

Pengetahuan ini menjadi bekal penting agar produk yang dihasilkan tidak hanya laku di pasar, tetapi juga memberikan keuntungan yang layak bagi pelaku usaha.

BACA JUGA:BRI Salurkan KUR Rp54,9 Triliun hingga April 2025, Capai 31,38 Persen dari Target Tahunan

Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta. Selain meningkatkan keterampilan, pelatihan recycle dan penentuan HPP botol kaca terbukti membuka peluang usaha baru, meningkatkan penghasilan keluarga, serta mengurangi volume limbah di lingkungan sekitar.

Salah satu produk yang difokuskan pada pelatihan ini adalah lampu hias yang kini mulai diminati pasar lokal maupun wisatawan, sehingga memperkuat ekonomi warga dan mempercantik lingkungan desa

Dasawisma sebagai motor penggerak pemberdayaan perempuan di tingkat desa, kini semakin berdaya dengan keterampilan baru yang dimiliki.

Melalui pelatihan ini, anggota Dasawisma diharapkan mampu menjadi agen perubahan, menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan recycle ke masyarakat luas, serta menginspirasi keluarga lain untuk lebih peduli pada pengelolaan limbah dan ekonomi kreatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: