HUT ke-88 Kota Metro, Wali Kota Beberkan Sejarah Kolonialisme dan Visi Kota Cerdas

Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso saat menyampaikan pidatonya dalam sidang Paripurna HUT Metro ke - 88. --Ist
METRO, RADARMETRO.DISWAY.ID – Kota Metro hari ini merayakan Hari Ulang Tahun ke-88 dengan semangat reflektif dan penuh optimisme. Dalam sidang Paripurna yang digelar di gedung DPRD Kota setempat, Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso, menyampaikan pidato menyentuh yang menelusuri jejak sejarah kolonial hingga tekad kuat mewujudkan Metro sebagai Kota Cerdas Berbasis Jasa dan Budaya yang Religius.
"Peringatan ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah momentum untuk menapaki sejarah dan memantapkan arah masa depan. Dari jejak kolonialisme, kita kini melangkah ke era digital,” kata Bambang dalam sambutannya pada sidang paripurna di Gedung DPRD Kota setempat, Senin, 9 Juni 2025.
Dalam pidatonya, Wali Kota Bambang mengulas asal-usul Metro sebagai permukiman kolonis Hindia Belanda pada tahun 1936, bermula dari Desa Trimurjo. Para kolonis didatangkan dan tinggal di bedeng-bedeng yang kini menjadi kawasan strategis kota, seperti sekitar Masjid Taqwa dan kantor PLN.
“Nama Metro berasal dari kata Mitro, yang artinya teman. Jiwa gotong- royong itu yang membentuk identitas kita,” jelasnya.
BACA JUGA:Kisah Sukses Pemuda Kolaka Kembangkan Usaha hingga Buka Peluang Kerja Melalui AgenBRILink
Penetapan Metro sebagai pusat pemerintahan Onder Distrik pada 9 Juni 1937 menjadi tonggak lahirnya kota, sebagaimana ditetapkan melalui Perda Nomor 11 Tahun 2002.
Dalam kerangka Visi Pembangunan 2025–2029, Bambang menekankan arah pembangunan Metro menuju kota berbasis teknologi dan layanan publik unggul, dengan tetap berakar pada budaya dan nilai religius.
“Kota Cerdas berarti digitalisasi birokrasi, efisiensi pelayanan, dan ekosistem ekonomi yang inovatif. Tapi tak boleh melupakan akar budaya dan nilai spiritual,” tegasnya.
Kota Metro juga menempatkan sektor jasa seperti pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan perdagangan sebagai motor penggerak ekonomi. Kinerja Metro dalam beberapa tahun terakhir membuktikan kapasitasnya sebagai kota yang patut diperhitungkan.
BACA JUGA:Pasca Terpilih, Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf Kunjungan Pertama ke Lampung
"Indeks Pembangunan Manusia atau IPM 80,41 dengan status sangat tinggi dan tertinggi di Lampung. Umur Harapan Hidup masyarakat Kota Metro ada pada angka 75,43 tahun. Harapan Lama Sekolah, 14,79 tahun. Rata-rata Lama Sekolah, 11,01 tahun dan tertinggi di provinsi," jelasnya.
"Pendapatan Per Kapita, Rp 48,26 juta. Pertumbuhan Ekonomi diangka 4,88% melewati rata-rata provinsi. Inflasi berhasil ditekan hingga 1,51% atau terendah dalam 3 tahun terakhir. Kemudian Penghargaan WTP yang berhasil diraih 15 kali berturut-turut," imbuhnya.
Namun, tantangan tetap ada. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) meningkat sedikit ke angka 3,71% meski masih di bawah rata-rata nasional. Pemerintah juga terus mendorong investasi dan ekspansi lapangan kerja.
Berdasarkan rilis Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) oleh BRIN tahun 2024, Metro mencatat skor tertinggi di Provinsi Lampung, dan masuk dalam 10 besar kota paling maju di luar Jawa bersama Medan, Pekanbaru, dan Manado.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: