Kampus 3 UM Metro Olah Hewan Qurban dengan Konsep Ramah Lingkungan "Green Qurban".
Foto : Rumen/brodot dan air cucian ditampung dan dtambah starter Pumakkal untuk Pupuk Cair Organik.-(Barnas Rasmana)-
RADARMETRO - Usai melaksanakan ibadah sholat Idul Adha 1444 Hijriah, dengan imam dan khotib Ustadz Dr. M Samson Fajar, M.Sos.I., sivitas akademika UM Metro juga melaksanakan pemotongan hewan Qurban, Kompleks Kampus setempat, Rabu (28/06/2023).
Dr. Handoko Santoso, M.Pd., takmir Masjid Baitul Hikmah kampus 3 UM Metro menyebut hewan Qurban yang dipotong sebanyak dua ekor sapi dengan pengurban Sapi 1 atas nama Bpk. Agus Sutanto, Bpk. Achyani, Bpk. Deny Edy W, Bpk. M Samson Fajar, Bpk. Sudarmadji, Ibu Mustika dan Bpk. Sudarman Dami.
Sapi 2 atas nama Bpk. Prima Angkupi serta satu ekor Kambing atas nama pengurban Bpk. Febriyanto.
Dr. Nyoto Suseno, M.Si., Rektor UM Metro dalam sambutannya sebelum pelaksanaan pemotongan hewan qurban menjelaskan bahwa sholat Idul Adha dan berkurban adalah ibadah yang telah Allah SWT syariatkan kepada ummat muslim di seluruh dunia.
Menurut Dr. Nyoto Suseno, perintah sholat dan berkurban termaktub dalam Al Qur’an Surat Al Kautsar ayat 1-3.
“innā a’ṭainākal-kauṡar, fa ṣalli lirobbika wan-ḥar, inna syāni`aka huwal-abtar yang artinya “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah, Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus,” jelasnya menukil Al Qur’an Surat Al Kautsar ayat 1-3.
Foto 2: Berbagi Qurban dengan besek, pengurangan penggunaan plastik, memanfaatkan bahan ramah lingkungan dan pemberdayaan usaha pedesaan.-(Barnas Rasmana)-
BACA JUGA:Ratusan Jama'ah Haji Asal Metro Terlantar dan Kelaparan di Mina
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Agus Sutanto, M.Si., mewakili panitia pemotongan hewan qurban kampus 3 UM Metro mengungkapkan bahwa pengolahan dan pendistribusian daging hewan qurban dilaksanakan dengan konsep ramah lingkungan.
Ramah lingkungan yang dimaksud oleh Dr. Agus Sutanto adalah meminimalkan penggunaan plastik dan tidak membuang kotoran hewan qurban ke aliran sungai.
“Kami panitia sudah menyiapkan tempat untuk menampung kotoran hewan qurban, kotorannya ini akan kami olah menjadi pupuk organik sehingga bernilai manfaat dan tidak mengotori lingkungan apabila kita membuangnya ke aliran sungai, lobang penyembelihan selain darah juga kotoran sisa qurban ditambah starter Pumakkal dan kompos ditimbun akan menjadi pupuk sekitar 1 bulan. Selanjutnya ditanami bibit nangka nanti” ungkap Dr. Agus Sutanto.
Selain diolah menjadi pupuk organik, panitia pemotongan hewan qurban juga telah menyiapkan wadah untuk pendistribusian daging hewan qurban berupa besek bambu.
“Sebagai alternatif meminimalisir penggunaan kantong plastik, kami panitia sudah menyiapkan besek bambu, daun jati, pisang serta stiker pesan moral Idul Adha untuk mendistribusikan daging kurban,” imbuhnya.
Dr. Agus Sutanto, M.Si., diketahui merupakan Direktur Program Pascasarjana dan juga dosen program studi S2 Pendidikan Biologi UM Metro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: