RADARMETRO - Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menemui batu terjal dalam kerjasamanya.
Ini setelah Partai Demokrat membocorkan perihal keputusan sepihak Partai NasDem dalam menentukan pasangan Anies Baswedan diduetkan dengan Cak Imin yang merupakan Ketua Umum PKB.
Di saat Partai Demokrat belum mengambil sikap atas duet itu, PKS mengambil langkah-langkah terukur.
Hal ini diungkapkan oleh anggota Tim 8 Muzzamil Yusuf. Dalam keterangannya, Muzzamil menyampaikan bahwa PKS tetap memegang teguh piagam kesepakatan.
"Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sejahtera untuk kita semua. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan beberapa pandangan terkait situasi dan kondisi politik nasional terkini, khususnya mengenai dinamika yang terjadi di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP)," ujar Muzzamil mengawali pandangannya.
"Pertama, kami menghormati bahwa setiap partai politik memiliki hak dan kedaulatan dalam menentukan sikap politiknya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari titik temu dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), namun belum memperoleh hasil yang diinginkan bersama," ucapnya.
BACA JUGA:Wacana PDIP Duetkan Ganjar-Anies, NasDem dan PKS Kompak Anies Capres
Hingga kini, PKS masih memegang teguh piagam kesepakatan yang ditandatangani bersama seluruh ketua umum partai pendukung Anies.
"Kedua, sampai hari ini kami tetap merujuk kepada keputusan Musyawarah Majelis Syuro (MMS) VIII bahwa PKS secara resmi mendukung dan mengusung saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI tahun 2024. Oleh karena itu, PKS tetap pada keputusan MMS VIII tersebut dan kami akan berjuang sebaik-baiknya dalam menjalankan amanat tersebut," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa keputusan pemilihan calon wakil presiden diserahkan kepada Anies Baswedan.
"Ketiga, kami berpegang kepada kesepakatan sebelumnya di dalam piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bahwa dalam penentuan Calon Wakil Presiden RI ditentukan oleh Calon Presiden RI Anies Rasyid Baswedan," tambahnya.
Muzzamil memohon doa untuk koalisi ini.
BACA JUGA:Minta Maaf Atas Ucapannya, Parosil Mabsus Kunjungi PKS Lampung
"Keempat, kami memohon doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia agar pemilu tahun 2024 mendatang berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dengan tetap menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Demokrat belum mengambil sikap atas duet ini.