Cerita Eks Napiter Asal Metro saat Menjadi Anggota Jamaah Islamiyah

Minggu 16-04-2023,14:45 WIB
Reporter : MH Naim
Editor : Devi Oktaviansyah

“Tidak bisa melakukan perjalanan karena human trafficking error atau perjalanan mencurigakan. Karena di Thailand ada riwayat penangkapan terorisme, akhirnya saya pulang enggak jadi kesana,” jelasnya.

Pasca kepulangan Sultoni ke Indonesia, dia di mandek sejenak sebelum secara individu mempelajari lebih dalam tentang organisasi JI.

Hingga akhirnya, 6 November 2020 ia diamankan oleh Densus 88 Mabes Polri.

“Akhirnya saya di tahun 2017 saya di off kan karena saya punya riwayat pulang dari sana. Ya, sudah saya mandiri ke sana ke sini terus diajak bergabung lagi ketika pimpinan Amir Jamaah Islamiyah tertangkap. Dan akhirnya,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Sultoni juga menceritakan pengalaman dibalik jeruji besi sebagai narapidana kasus terorisme menjadikan dirinya lebih baik. 

BACA JUGA:Keluar Penjara di Madiun, Pria Ini Langsung Dibawa Polda Lampung: Transaksi Fiktif

Kini, dirinya bebas dan menegaskan tidak mau bergabung lagi organisasi Jamaah Islamiyah maupun organisasi yang telah dilarang oleh Pemerintah.

“Setelah saya ditangkap ini, dan kini sudah bebas. Saya enggak akan bergabung organisasi terlarang. Dan saya akan bergabung organisasi yang telah diakui Negara Pemerintah Indonesia,” imbuhnya.

Setelah dibebaskan, Ia pun menjalani hidup seperti masyarakat pada umumnya. Masyarakat menerima kepulangan Sultoni dengan besar hati lantaran ia juga belum pernah terlihat kejahatan di lingkungannya.

"Kalau di kampung kami alhamdulillah kondusif. Karena sebelum saya ditangkap memang tidak pernah melakukan apa yang menjadi permasalah ditengah masyarakat, saya selalu berbaur dengan masyarakat," ungkapnya

"Mungkin juga bisa dijadikan pelajaran oleh teman-teman yang ketika eks napi pulang dari status napi itu kenapa kok diusir itu bukan salah masyarakatnya itu. Mungkin dulu sebelum ditangkap itu tidak berbaur dengan masyarakat,” tambahnya.

Dia berpesan, bagi masyarakat Indonesia khususnya Kota Metro untuk dapat mengikuti organisasi yang secara sah dan telah diakui negara.

“Saya berpesan masyarakat umum seluruh warga Indonesia. Kalau mau mengikuti pengajian, ikutilah kajian- kajian yang sudah lengkap kredibilitas organisasi itu. Misalnya seperti organisasi yang telah diakui Pemerintah seperti organisasi Muhammadiyah, Nahdatul Ulama dan Dewan Dakwah. Secara hukum organisasi Jamaah Islamiyah yang saya ikuti dahulu tidak memiliki badan hukum,” pungkasnya.

Sementara itu Hamdani tetangga RT/RW 40/07 Kelurahan Purwosari mengatakan bahwa, sikap Sultoni Arifudin eks mantan napiter setelah bebas menjalani pembinaan di Lapas dan kembali di lingkungan masyarakat selama ini terlihat baik.

“Orangnya baik mau bergabung kembali dengan masyarakat dan diterima oleh masyarakat sini. Masyarakat disini tidak merasa terganggu, malah sosial dia lebih baik lagi ke warga. Untuk sehari- hari beliau menjalani aktivitas seperti biasanya berdakwah di Masjid, dan bekerja sebagai mekanik,” pungkasnya.

BACA JUGA:Gila!!! Muhammad Adil Gadaikan Kantor Pemerintah Meranti Rp.100 Miliar

Kategori :