Matinya Kartu Qomaru

Selasa 07-05-2024,14:17 WIB
Reporter : Hermansyah Albantani
Editor : Devi Oktaviansyah

RADARMETRO – Maaf, saya baru sempat menulis lagi. Sebenarnya ada banyak yang ingin saya tuangkan ke dalam tulisan tentang apa yang saya ketahui, analisis, maupun pertemuan dengan beberapa tokoh-tokoh penting. 

Tidak hanya pilkada Kota Metro, tapi juga pilkada Lampung Tengah. 

Gatel sebenarnya mau menulis, kalau bahasa gaulnya itu, sudah di ujung lidah sebenarnya. 

Tapi karena satu dan lain hal, belum bisa ditulis untuk dianalisis para pembaca radarmetro.disway.id. 

Saya menulis ini, Selasa (07/05/2024) saat cuaca mendung, gerimis, sekira pukul 13.00 WIB. Saya mulai tulisan ini dengan ungkapan, “dalam politik, kartu tidak boleh mati”.

Hal ini penting, dan menjadi pegangan oleh semua politisi yang memang benar-benar politisi.

Kenapa saya bilang begitu? Karena ada juga orang yang terjun ke dunia politik yang membawa-bawa dalil bahwa kalau rakyat menghendaki, saya akan maju.

Dalil ini sebenarnya dalil usang yang dijadikan tameng karena tidak mau disebut kartunya mati dalam politik. 

BACA JUGA:Usai Wahdi, Giliran Qomaru Zaman Ambil Formulir Pendaftaran di Partai NasDem

Padahal ketika terjun ke dunia politik, sudah sewajarnya tidak ada lagi dalil-dalil yang mengatasnamakan rakyat yang hanya sekadar lips service. Bosan kita mendengarnya. 

Itu hanya kata-kata usang yang dipakai para politisi karena ketidakmampuannya mengelola sumber daya yang dimiliki. Bukan tidak punya, tapi tidak mampu mengelolanya dengan baik. 

Dipikir duduk menjadi pejabat publik hanya sebuah hadiah, tanpa ada hati rakyat yang harus dimenangkan agar terpilih kembali.

Tapi sabar, itu bukan saya ngomongin Qomaru Zaman yang menjadi judul opini saya kali ini. Kebetulan saja ceritanya hampir sama, dari sudut pandang saya.

Itu saya membicarakan bagaimana seorang pejabat publik harus bisa mengelola sumber daya yang mereka miliki untuk terus bisa mengabdi tanpa bersembunyi dengan dalil-dalil lawas yang membosankan.

Mau jadi pejabat, ya harus berjuang, harus fight, harus berkualitas. Jangan hanya maunya digendong kesana kemari, tapi juga harus ada nilai tawar tinggi.

Kategori :