RADARMETRO - Sebagai pusat pembangunan nasional, peran Ibu Kota Nusantara menjadi sangat penting dalam menentukan arah pembangunan Indonesia ke depan.
Ibu Kota bukan hanya sekadar simbol kekuasaan politik, tetapi juga merupakan titik pusat untuk berbagai kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.
Langkah-langkah yang diambil dalam pembangunan Ibu Kota akan memiliki dampak yang sangat signifikan, tidak hanya bagi wilayah sekitarnya, tetapi juga bagi seluruh negeri.
Ibu Kota Nusantara, dengan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma pembangunan di Indonesia secara keseluruhan.
Dalam penjelasan pemerintah, Bappenas memaparkan bahwa Ibu Kota Nusantara, dirancang dengan konsep yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan kota cerdas.
BACA JUGA:Polsek Banjar Agung Ungkap Kasus Pencurian di Kontrakan
Dalam perencanaannya, IKN dirancang menjadi kota dengan penggunaan teknologi terbaru yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, mengurangi jejak karbon, dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Konsep ramah lingkungan ini tercermin dalam penataan ruang kota yang memperhatikan ketersediaan taman, jalur hijau, dan sistem transportasi massal yang efisien.
Selain itu, penerapan teknologi cerdas seperti Internet of Things (IoT) dan penggunaan energi terbarukan akan menjadi tulang punggung dalam menjadikan Ibu Kota Nusantara sebagai kota cerdas yang modern dan berkelanjutan.
Untuk mewujudkan tujuan Ibu Kota Nusantara sebagai kota ramah lingkungan dan cerdas, pemerintah merencanakan sejumlah upaya konkret, seperti prioritas pengembangan infrastruktur hijau seperti taman kota, ruang terbuka hijau, dan jalur hijau.
Pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan, seperti sistem transportasi massal yang menggunakan energi terbarukan, seperti kereta listrik atau bus Listrik yang akan membantu mengurangi emisi karbon dan polusi udara.
Penggunaan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan tenaga angin, untuk memenuhi kebutuhan energi kota. Investasi dalam infrastruktur energi terbarukan akan membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Menurut kementrian PUPR menerangkan bahwa Salah satu rencana pemerintah yang akan dijalankan di IKN ialah teknologi yang dapat diterapkan pada proses penanganan sampah berupa teknologi thermal incinerator.
BACA JUGA:Matinya Kartu Qomaru
Teknologi ini dapat memusnahkan sampah sekaligus menghasilkan listrik, seperti yang telah diterapkan pada Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih di TPST Bantargebang, Jakarta, dengan kapasitas 100 ton/hari.
Dengan perkiraan jumlah penduduk IKN Nusantara sekitar 300.000 jiwa maka dengan kapasitas yang sama, PLTSa dengan luas 7000 m2 tersebut dapat menyelesaikan hampir 50% proyeksi timbulan sampah di IKN (menggunakan ketentuan Spesifikasi Teknis Sektor Persampahan dari Kementerian PUPR.