Protes Harga dan Potongan, Perwakilan Koordinator PPUKI Lamteng Hari Gelar Aksi Imbauan Stop Panen Singkong

Protes Harga dan Potongan, Perwakilan Koordinator PPUKI Lamteng Hari Gelar Aksi Imbauan Stop Panen Singkong

Protes Harga dan Potongan, Perwakilan Koordinator PPUKI Lamteng Hari Gelar Aksi Imbauan Stop Panen Singkong--Ist

LAMPUNG TENGAH, RADARMETRO.DISWAY.ID - Polemik yang saat ini dirasakan oleh masyarakat petani singkong (Ubi Kayu) belum sesuai seperti apa yang diharapkan oleh para petani singkong hingga saat ini terutama wilayah Kabupaten LAMPUNG TENGAH (Lamteng) Provinsi Lampung.

Berbagai upaya dan langkah sudah  ditempuh masyarakat khususnya komoditas pertanian singkong saat ini yang sangat mengeluhkan atas harga Rp.1.350. dan potongan 40 persen lebih yang ditentukan oleh pihak perusahaan pabrik singkong yang ada di Lamteng dirasa sangat merugikan petani dan mereka tidak mendapat hasil dari panen singkong tersebut.

Dalam upaya melakukan pengaduan kepada pemerintah daerah kabupaten, provinsi hingga pemerintah pusat dan kementerian dalam menyampaikan aspirasi dan keluhan atas tindakan perusahaan singkong yang semena mena memberikan pembelian dengan harga yang tidak sesuai dan potongan hingga 50 persen.

Sedangkan diketahui bahwa singkong merupakan salah satu tanaman utama masyarakat di Lampung Tengah.

BACA JUGA:Diduga Hendak Tawuran, Empat Pelajar Diamankan Polsek Metro Utara

Maka dalam hal tersebut, Koordinator Lapangan Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI) Korlap Lampung Tengah, Hari Buyut bersama masyarakat yang merupakan petani singkong melakukan edukasi dan imbauan tidak memanen atau mencabut tanaman singkong yang siap panen sebagai bentuk protes.

"Agar dengan serentak kompak tidak melakukan aktivitas pemanenan singkong  dengan jargon STOP cabut singkong," ungkap Hari saat ditemui awak media, Senin 6 Oktober 2025 di Kampung Buyut Udik.


--

Dirinya menambahkan bahwa tindakan tersebut dilakukan dengan cara memberikan suatu pengumuman atau surat edaran kepada para penguna jasa angkutan yang bermuatan singkong yang melintas di jalur jalan gunung sugih buyut udik agar disampaikan kepada para petani singkong di Lampung Tengah.

Dia melanjutkan bahwa sebagai perwakilan para petani singkong, dalam kesempatan tersebut 'woro-woro' atau imbauan yang diberikan bertujuan agar pemerintah pusat memberikan perhatian khusus.

BACA JUGA:Resmikan Dapur SPPG Tejosari, Walikota Metro Ingatkan Pengelola Soal Utamakan Kualitas

"Khususnya Kementrian Pertanian agar dapat memberikan kebijakan atau ketetapan suatu aturan kepada seluruh perusahaan pabrik singkong di Provinsi Lampung khususnya Lampung Tengah dan seluruh Indonesia," tegasnya.

Dia berharap bahwa dengan adanya bentuk protes tersebut dapat mewujudkan harapan para petani singkong yang ada di Lampung khususnya di Lamteng.

"Apa yang sudah menjadi harapan seluruh  masyarakat petani agar menjadi normal seperti sedia kala berupa potongan tonase 15 persen dengan harga Rp1.350.(seribu tiga ratus lima puluh rupiah)," pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: