Sulap Limbah Sayur Menjadi Jalan Pintas Peningkatan Ketahanan Pangan Warga Tangerang

Senin 29-05-2023,17:39 WIB
Reporter : Fadhilah Septi Anggraini Sireg
Editor : Devi Oktaviansyah

“Sebetulnya ada Perbup awal di tahun 2020, hanya saja pada saat mau diterapkan lalu pandemi, yang mengharuskan kita steril, bebas kuman pada seluruh keseharian kita dari makanan, minuman dan sampai melindungi tubuh kita," kata Bupati Zaki saat menghadiri perayaan Hari Peduli Sampah Nasional Tingkat Kabupaten Tangerang, bertempat Summarecon Mall Serpong, Selasa (21/2/2023).

Pemkab berharap, Peraturan Bupati tersebut segera disosialisasikan kepada seluruh masyarakat sehingga volume sampah yang diangkut ke TPA bisa lebih ditekan.

Program bank sampah di Kabupaten Tangerang sendiri sudah terbentuk di berbagai kecamatan.

Namun, program pengelolaan sampah yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk mengurangi jumlah sampah yang terangkut ke TPA Jatiwaringin belum berjalan dengan maksimal.

Selain sampah anorganik yang perlu ditindaklanjuti, keberadaan sampah organik ternyata perlu penanganan yang tersruktur pula.

Beberapa Kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Tangerang telah mengadakan kegiatan mengolah limbah sayur menjadi jalan pintas dalam menjaga ketahanan pangan.

Ketahanan pangan sendiri masih menjadi masalah di Indonesia, oleh karena itu Pemerintah Kabupataen Tangerang mengantisipasi hal ini dengan mengadakan kegiatan bermanfaat dalam mengolah limbah organik seperti limbah sayur.

Peningkatan ketahanan pangan menjadi isu yang semakin penting di tengah-tengah kondisi usai pandemi yang berlangsung dari tahun 2020 lalu.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi limbah sayur dan memanfaatkannya untuk meningkatkan ketahanan pangan warga.

Di Tangerang, ada sebuah inisiatif yang berhasil mengubah limbah sayur menjadi bahan pangan yang bermanfaat.

Inisiatif tersebut dilakukan oleh komunitas lokal yang fokus pada pengolahan limbah sayur menjadi pupuk organik dan pakan ternak.

Namun, mereka kemudian berpikir untuk mengembangkan ide tersebut agar lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Akhirnya, mereka berhasil mengolah limbah sayur menjadi bahan makanan yang siap dikonsumsi

Proses pengolahan limbah sayur ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari pemilihan sayur yang masih segar, pencucian, pengupasan, pemotongan, hingga pengeringan.

Setelah itu, limbah sayur tersebut diolah menjadi tepung sayur yang bisa digunakan sebagai bahan makanan atau campuran dalam pembuatan roti, kue, atau mie.

Dalam proses pengolahan limbah sayur menjadi tepung sayur, komunitas lokal juga berusaha untuk mempertahankan nutrisi yang terkandung dalam sayur tersebut.

Kategori :