Garam laut umumnya dihasilkan melalui metode fisika dengan penguapan air laut dan proses pengukuran serta pengendalian kualitas garam. Misalnya, dengan menggunakan spektroskopi, kita dapat mengidentifikasi kandungan mineral dalam garam.
Proses ini sangat penting dalam memastikan kualitas dan keamanan garam yang dikonsumsi manusia. Adapun garam meja yang dapat diproduksi melalui metode fisika maupun metode kimia.
Garam meja ini sering kali mengalami proses pemurnian tambahan untuk menghilangkan mineral dan zat-zat lainnya.
Metode fisika umumnya digunakan untuk menghasilkan garam meja atau garam konsumsi yang biasa digunakan dalam masakan sehari-hari.
Proses fisikanya memungkinkan garam untuk mempertahankan mineral dan jejak elemen penting yang terkandung di dalamnya. Perlu diingat bahwa metode fisika bukanlah satu-satunya cara untuk mmeproduksi garam. Ada juga metode kimia yang melibatkan reaksii kimia untuk menghasilkan garam.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu fisika memiliki peran yang penting dalam pembuatan garam.
BACA JUGA:Kupas Tuntas Tantangan dan Manfaat Teknologi Robotik Dalam Bisnis
Konsep fisika yang diterapkan dalam proses pembuatan garam meliputi pemanasan dan perpindahan panas, mekanika fluida, kristalisasi, dan pengukuran kualitas. Dengan memahami konsep fisika ini, para ahli dapat mengoptimalkan proses pembuatan garam dan meningkatkan kualitas produk akhir.
Seharusnya, pemerintah mampu memberikan kontribusi yang maksimal terhadap proses pembuatan tersebut agar dapat meningkatkan produksi garam.
Bagi masyarakat diharapkan agar mampu menerapkan konsep ini dalam melakukan pertanian garam sehingga dapat menghasilkan garam yang berkualitas dan berkuantitas.