YOGYAKARTA, RADARMETRO.DISWAY.ID -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan melalui inisiatif unggulannya, Desa BRILiaN.
Program ini dirancang untuk mempercepat transformasi desa-desa di Indonesia agar tumbuh sebagai pusat ekonomi komunitas.
Salah satu desa binaan yang berhasil menunjukkan capaian positif adalah Kalurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Desa yang dikenal dengan pesona alam Gunung Merapi ini berhasil masuk dalam 40 besar Desa BRILiaN 2023.
BACA JUGA:BRI Salurkan KUR Rp54,9 Triliun hingga April 2025, Capai 31,38 Persen dari Target Tahunan
Namun, pencapaian tersebut bukan hanya karena keindahan alamnya, melainkan juga karena berkembangnya usaha mikro yang digerakkan oleh masyarakat, salah satunya Batik Parang Kaliurang yang digagas oleh Menuk Sayekti.
Menuk memulai perjalanan bisnisnya pada tahun 2007 lewat pelatihan jumputan bersama para ibu di lingkungannya. Ia kemudian memadukan teknik tersebut dengan batik cap dan batik tulis.
Usai mengikuti pelatihan membatik pasca-erupsi Merapi 2010, ia merintis Batik Parang Kaliurang yang khas dengan motif-motif bernuansa lereng Merapi seperti anggrek hutan, edelweis, hingga bentuk kontur gunung.
“Kami ingin membawa filosofi motif parang yang melambangkan kekuatan dan keteguhan ke dalam batik kami. Dari awal, saya ingin agar produk ini bukan sekadar kain, tapi juga punya cerita dan jiwa,” ujarnya.
BACA JUGA:UMKM Kopi Binaan BRI Bersinar di Pameran Internasional
Tak hanya fokus pada produksi, Menuk juga mengembangkan wisata membatik di Kaliurang. Wisatawan yang berkunjung kini bisa merasakan langsung pengalaman membuat batik dalam workshop singkat. Strategi ini tak hanya memperkenalkan batik kepada generasi muda, tapi juga mendorong keberlanjutan usaha.
Saat ini, Batik Parang Kaliurang dijalankan dengan semangat untuk terus menjaga kualitas dan orisinalitas. Salah satu ciri khas usahanya adalah limited edition, di mana satu desain tidak diproduksi ulang demi menjaga keunikan bagi konsumennya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas dan kepercayaan konsumen, Batik Parang Kaliurang kini telah bersertifikat halal. Sertifikasi ini tidak hanya menjadi jaminan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen, tetapi juga membuka peluang lebih luas untuk menembus pasar nasional dan global, khususnya di segmen konsumen muslim.
Melalui program Desa BRILiaN, BRI hadir mendampingi Menuk dan pelaku UMKM lainnya dengan pelatihan manajemen usaha hingga fasilitasi keikutsertaan dalam beberapa pameran. Ini menjadi bukti nyata peran BRI dalam mendorong UMKM naik kelas dan memperluas akses pasar.
BACA JUGA:BRI Liga 1 2024/2025 Resmi Ditutup, Sepak Bola dan Ekonomi Lokal Makin Bergeliat