Prabowo Usul Makam Pangeran Diponegoro Dipindah ke Yogya, Sri Sultan : Enggak Usah

Prabowo Usul Makam Pangeran Diponegoro Dipindah ke Yogya, Sri Sultan : Enggak Usah

Foto: Pangeran Diponegoro-(Istimewa)-

RADARMETRO - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memberikan usulan untuk memindahkan makam Pangeran Diponegoro yang ada di Makassar dikembalikan ke daerah asalnya Yogyakarta.

Usulan tersebut disampaikan Prabowo saat berbicara di forum Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota se Indonesia (Apeksi) yang digelar di Makassar, Kamis (13/7/2023) kemarin.

"Di sini, di kota ini (Makassar) juga ada makam Pangeran Diponegoro yang dibuang dari daerah asalnya. Dan tidak ada salahnya kita berpikir apakah tidak di alam merdeka, tentunya dengan seizin rakyat Sulawesi Selatan, apakah tidak ada baiknya kita kembalikan makamnya Pangeran Diponegoro ke kampung halamannya lagi," kata pria yang juga menjadi calon presiden 2024 itu.

Usulan Prabowo tentang rencana pemindahan makam Pangeran Diponegoro itupun langsung ditanggapi oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamemgku Buwono X.

Menurut Raja Keraton Yogyakarta itu, pemindahan makam leluhurnya tersebut tidak perlu dilakukan.

“Kalau saya, enggak usah,” ujar Sri Sultan di Yogyakarta, Jumat (14/7/2023).

BACA JUGA:Hasil Survei Tembus Tiga Besar, Pengamat: PKS Dipilih Kaum Milenial

Sri Sultan menambahkan, Pangeran Diponegoro merupakan seorang pahlawan nasional, dimana pun dimakamkan masyarakat pasti tetap menghormati dan menjaganya.

"Pangeran Diiponegoro di sana juga dihargai oleh masyarakat. Masyarakat di Makassar juga menjaga. Saya kira tidak perlu harus diputar (dipulangkan) ke Jogja, masyarakatnya menghargai di sana," Tegas Sri Sultan.

Seperti diketahui, Pangeran Diponegoro memang berasal dari Yogyakarta. Pahlawan Nasional yang bernama asli Bendara Raden Mas Antawirya itu merupakan putra dari pasangan Sri Sultan Hamengku Buwono III dan RA Mangkarawati.

Pangeran Diponegoro memimpin pasukan berperang melawan penjajahan Belanda dalam perang yang dikenal sebagai Perang Jawa (1825-1830).

Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda di Magelang, lalu beserta istri dan pengikutnya diasingkan ke Manado sebelum akhirnya dipindahkan dan wafat di Benteng Rotterdam, Makassar.

BACA JUGA:BPPRD Metro Distribusikan SPPT PBB-P2 ke Warga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: