Tanggapi Kejadian Cinta Mega, Ini Pesan Penting dari Anang Prihantoro

Tanggapi Kejadian Cinta Mega, Ini Pesan Penting dari Anang Prihantoro

Foto: Ir. ANANG PRIHANTORO-(Istimewa)-

RADARMETRO - Tingkah-polah Cinta Mega yang telah melukai kepercayaan rakyat lantaran asyik bermain game saat sidang paripurna berlangsung, menuai beragam reaksi.

Imbas perbuatannya, Cinfa Mega harus menelan "pil pahit" dari internal PDI Perjuangan DKI Jakartama, yaitu mendepak Cinta Mega dari keanggotaan partai. 

Belum lagi dari para kolega Cinta Mega, sesama kader partai berlambang banteng itu. Pun juga dari kalangan eksternal. Mayoritas mempertanyakan integritas Cinta Mega sebagai seorang wakil rakyat saat sidang paripurna berlangsung. 

Tanggapan atas perilaku Cinta Mega, juga terucap dari salah seorang kader senior PDI Perjuangan Lampung, Ir. Anang Prihantoro. Politisi yang dulu masyur dengan sebutan: senator caping gunung itu, dengan lugas berujar bahwa kader seperti Cinta Mega tidak layak dipertahankan. 

Anang Prihantoro mengenang, dulu Cinta Mega sudah pernah satu kali melukai rakyat dan mencoreng marwah PDI Perjuangan. Tepatnya saat Cinta Mega dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada April 2023 lalu. 

Ia dipanggil KPK untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas dugaan tindak pidana korupsi pengadaan tanah di Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur.

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menyebut, ada dugaan aliran dana ke beberapa pihak terkait pengadaan tanah dalam program Rumah DP Nol Rupiah. 

BACA JUGA:Sepak Terjang Cinta Mega, Tersandung KPK Hingga Bermain Slot

Ia menambahkan, dugaan kuat kucuran dana mengarah kepada para Anggota DPRD DKI Jakarta. Penyidik KPK lantas memeriksa Cinta Mega untuk didalami pengetahuannya tentang pembahasan anggaran penyertaan modal Provinsi DKI Jakarta pada Perumda Sarana Jaya. Ia juga ditanya soal dugaan aliran dana yang diterima para pihak terkait. 

"Terkini, perbuatannya yang sungguh tidak terpuji ketika rapat paripurna di ruangan terhormat (ruang paripurna), malah asyik nge-game. Sudah kali kedua dia (Cinta Mega) menyakiti rakyat dan merusak nama baik PDI Perjuangan. Saya pikir karakter seperti nggak perlu dipertahankan," kata Anang Prihantoro saat dihubungi translampung.id (radarmetro Group) via pesan WhatsApp, Rabu (26/7) sore. 

Pun demikian, politisi kelahiran Nambahdadi, Lampung Tengah 10 April 1965 itu, mengajak semua pihak semua pihak untuk mengedepankan objektivitas dalam melihat perkara Cinta Mega ini.

Jangan sampai main hakim sendiri yang berdampak pada tidak objektifnya penanganan masalah di internal partai

"Meski sudah terlanjur viral, tetapi mekanisme kehormatan partai juga harus dijalankan dalam masalah Cinta Mega ini. Artinya, yang bersangkutan harus lebih dulu dipanggil untuk diklarifikasi, apakah memang benar itu yg dilakukan oleh Cinta Mega," imbau mantan Ketua Umum Serikat Tani Indonesia (SERTANI) periode 2006-2012 itu.

Untuk mengantisipasi munculnya Cinta Mega yang lain di PDI Perjuangan, terkhusus di Lampung, alumnus S1 Fakultas Pertanian Universitas Lampung itu berharap bahwa seluruh kader PDI Perjuangan menjaga mati-matian nama baik dan marwah partai tempat bernaung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: