Sebanyak 4 Puskesmas di Metro Jadi Percontohan WASH in HCF

Sebanyak 4 Puskesmas di Metro Jadi Percontohan WASH in HCF

Foto: Gelaran sosialisasi sekaligus pembentukan kelompok kerja (Pokja) Water, Sanitation and Hygiene (WASH) di Puskesmas Metro.-(MH Naim)-

RADARMETRO - Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) Provinsi Lampung terus menggenjot peningkatan sarana air bersih dan sanitasi di puskesmas se-Kota Metro dengan membentuk kelompok kerja (Pokja) Water, Sanitation and Hygiene (WASH) in Health Care Facilities (HCF). 

Fasilitator WASH in HCF Kota Metro, Ahmad Haryono menerangkan pihaknya telah membentuk Pokja WASH pada 9 puskesmas dan 4 di antaranya sebagai percontohan hasil kerjasama YKWS Lampung dan Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) Netherland Development dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Metro.

Puskesmas di Kota Metro yang menjadi percontohan yakni, Puskesmas Mulyojati dan Puskesmas Margorejo yang berada di Kecamatan Metro Barat. Selanjutnya Puskesmas Iringmulyo di Kecamatan Metro Timur, dan Puskesmas Banjarsari, Metro Utara.

"Sedangkan lima yang men-scaling up atau mencontoh melaksanakan yakni, Puskesmas Yosodadi, Tejoagung, Karangrejo, Purwosari dan Metro," ujarnya, Rabu (26/7/2023).

"Adapun dua puskesmas yang belum melaksanakan pembentukan Pokja adalah Ganjaragung dan Yosomulyo," imbuhnya.

Anggi nama sapaannya mengatakan bahwa pembangunan dan peningkatan sarana air, sanitasi, dan kebersihan di puskesmas tidak semata-mata tugas pemerintah. Namun juga memerlukan keterlibatan masyarakat sebagai pengguna layanan.

Menurut Anggi, salah satu bentuk keterlibatan masyarakat dalam pembangunan puskesmas yaitu dengan menjadi anggota kelompok kerja Pokja WASH.

"Pokja WASH ini merupakan  wadah bagi berbagai elemen masyarakat termasuk didalamnya penyandang disabilitas di tingkat kecamatan atau wilayah kerja puskesmas," bebernya.

BACA JUGA:Beasiswa Non Akademik Pacu Semangat Murid

Anggi menuturkan tujuan dibentuknya Pokja WASH untuk mengawal penyelenggaraan program puskesmas di Kota Metro. 

Sehingga antara masyarakat dan pemerintah akan terbuka untuk sama-sama merumuskan kebijakan, menyusun strategi, dan program dalam mewujudkan kondisi layanan air, sanitasi dan kebersihan yang inklusif serta berkelanjutan di puskesmas.

"Di era sekarang ini puskesmas harus mau membuka diri jangan eksklusif. Sebab di era keterbukaan ini semua orang bisa tau apa yang dilakukan oleh penyelenggara negara termasuk puskesmas," tuturnya.

Anggi menegaskan pelayanan puskesmas yang prima didukung oleh peningkatan sarana WASH. Sebab sarana air, sanitasi dan kebersihan adalah hal utama yang harus dipenuhi oleh setiap puskesmas.

"Jika puskesmas mau melaksanakan program WASH in HCF akan sangat membantu untuk pencapaian akreditasi yang lebih baik," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: