Motor Karyawan di Metro Digelapkan , Polisi Buru Pelaku

Motor Karyawan di Metro Digelapkan , Polisi Buru Pelaku

Foto: Kendaraan milik MFSH (31) jenis Honda Beat dengan nomor polisi BE 4356 FL digelapkan oleh rekan kerjanya yang ternyata keponakan dari pemilik usaha.-(MH Naim)-

RADARMETRO - Seorang wanita berinisial DS dilaporkan ke Kepolisian Resor (Polres) Kota Metro karena diduga menggelapkan sebuah kendaraan roda dua, Jumat (28/7/2023).

Laporan korban tercatat di Polres Metro Polda Lampung dengan nomor LPB/201/VII/2023/POLRES METRO/POLDA Lampung, tertanggal 28 Juli 2023 dan ditandatangani oleh KA SPKT Polres Metro, Agus Luqman Hadi.

Dalam laporan polisi itu diketahui Pelapor berinisial MFSH (31), warga Kelurahan Imopuro, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, sedangkan Terlapor berinisial DS.

Sementara itu untuk kendaraan yang dibawa kabur oleh terlapor yakni, Honda Beat warna hitam dengan nomor polisi BE 4356 FK.

Rois Hasbullah (51), selaku paman dari korban menerangkan kejadian bermula saat DS meminjam kendaraan kepada korban pada Selasa (28/7/2023) dengan alasan menagih hutang ke wilayah Magelagan Metro.

Lantaran sesama pekerja di salah pabrik yang berada di wilayah Bedeng 20 Purwodadi, Lampung Tengah, korban langsung meminjamkan kendaraannya.

Terlebih-lebih DS diketahui merupakan anggota keluarga dari pemilik pabrik di mana DS dan korban bekerja. Sehingga korban tidak berfikir kendaraan tersebut akan digelapkan.

BACA JUGA:Didatangi Jenderal TNI, KPK Minta Maaf Soal Penetapan Tersangka Kabasarnas

"Anak ini (Pelaku) minjem ke keponakan saya, karena mereka itu kan satu kerjaan," bebernya.

Hasbullah mengatakan DS membawa kendaraan korban sejak tiga hari yang lalu tepatnya Selasa (28/7) lalu. Hingga kini, kendaraan tersebut tidak segera dikembalikan.

"Dari selasa dipinjamnya, terus sudah ditunggu sampai Rabu, Kamis, dan Jumat tadi pagi ini kita laporkan ke Polres Metro," ungkapnya.

Sebelum dilaporkan, kata Hasbullah, keluarga dari DS juga sudah ditemui untuk dimintai pertanggungjawaban.

Namun, keluarga DS mengakui bahwa perbuatannya sudah sering dan korbannya merupakan orang-orang terdekat.

Sehingga, keluarga DS memilih untuk diserahkan ke pihak berwajib agar menjadi efek jera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: