Sebelum Tenggelam, Mahesa Saputra Berpamitan Latihan Drumband

Sebelum Tenggelam, Mahesa Saputra Berpamitan Latihan Drumband

Foto: TEMUKAN KORBAN TENGGELAM: Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan Mahesyan Saputra (10) Senin (31/7) pagi dalam kondisi meninggal dunia, yang sebelumnya tenggelam di Pantai Muara Masin Pekon Tanjungan, Minggu (30/7) pagi.-(Albertus Yogy)-

RADARMETROMahesa Saputra (10) yang tenggelam di Pantai Muara Masin Pekon Tanjungan, Kecamatan Pematangsawa, Kabupaten Tanggamus, memang sudah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan, Senin (31/7/2023) pagi. Namun ia pulang tinggal nama. 

Pantai Muara Masin jadi saksi bisu detik-detik terakhir sebelum siswa kelas V SD itu mengembuskan napas terakhir. Jasadnya memang telah kembali pada keluarga dan dimakamkan secara layak.

Namun keluarga, terlebih sang ibunda, dirundung duka amat mendalam. 

Adalah Jahyani, ibunda dari Mahesa Saputra. Ia mencoba tetap tegar meski dihempas badai duka begitu dahsyat. Wanita berpostur gemuk itu, sama sekali tak menduga putra kesayangannya bakal mendahaluinya menghadap Sang Khalik. 

Di tengah kerumunan warga yang menyaksikan proses pencarian Mahesa, wanita berusia sekitar 40 tahunan itu, berdiri diam terpaku. Bibirnya tak mendaraskan doa agar putranya tetap selamat. 

Sepasang matanya tak berkedip menatap ke arah laut yang tak berujung. Hatinya berdegup kencang kala sang anak tak tahu di mana rimbanya. Alhasil doa-doa Jahyani terjawab.

BACA JUGA:Tim SAR Gabungan Temukan Mahesyan Saputra dalam Kondisi Meninggal Dunia

Mahesa Saputra ditemukan Tim SAR Gabungan. Tetapi dalam kondisi meninggal dunia pada Senin (31/7/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.

Pada Minggu (30/7/2023), sebelum peristiwa mengenaskan terjadi, Jahyani berkisah, putranya berpamitan berlatih drumband untuk persiapan acara 17 Agustus. Tetapi anaknya bisa sampai ke Pantai Muara Masin, Jahyani pun tak tahu.  

”Awalnya pamitan latihan drumband untuk persiapan 17 Agustus. Tapi mungkin (latihannya) enggak jadi. Dia enggak pulang ke rumah dulu. Tapi langsung pergi sama adiknya dan teman-teman akrabnya ke pantai.

Malah sekarang dia udah enggak ada (meninggal, Red),” kenang Jahyani. 

Dia mengaku, menerima kabar anaknya tenggelam. Sehingga langsung ke lokasi. Setibanya di lokasi, puteranya sudah hilang terseret ombak. 

”Sampai sini ya dia udah hilang. Saya dikabari sama pamannya. Warga juga banyak yang datang ke rumah. Jadi saya langsung menumpang ojek untuk bisa sampai ke lokasi dia hilang,” ujar Jahyani. 

Meski tak bisa lagi mendekap Mahesa Saputra dengan kasih sayangnya, Jahyani berterima kasih kepada Tim SAR Gabungan dan para nelayan yang telah berusaha mencari jasad puteranya sampai ketemu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: