Dampak Pornoliterasi Bagi Generasi Muda

Dampak Pornoliterasi Bagi Generasi Muda

Foto: Stop Pornoliterasi-(Istimewa)-

3. Mengalami Gangguan Emosi dan Turunnya Kemampuan Bersosialisasi

Semua bentuk konten pornografi juga dapat menyebabkan gangguan emosi dan turunnya kemampuan dalam bersosialisasi. Anak-anak yang mengalami kecanduan pornografi akan memiliki keinginan untuk terus menyaksikan atau menikmati hal-hal yang berbau vulgar seperti itu. Mulai dari video, gambar, cerita, percakapan, hingga gerak tubuh.

Jika keinginan ini tidak dapat terpenuhi dengan baik, maka pecandu berisiko mengalami emosi yang tidak stabil. Misalnya marah, mudah tersinggung, hingga perubahan suasana hati, serta cenderung mengalami penurunan kemampuan bersosialiasi. Selain itu, anak juga akan menganggap normal setiap kekerasan dalam hubungan, baik secara fisik maupun seksual.

Lantas, bagaimana cara kita mencegah generasi muda seperti anak-anak kita, saudara kita, sepupu, bahkan kerabat kita dari dampak berbahaya dari berbagai bentuk konten pornografi? Beberapa cara di bawah ini patut kita coba lakukan agar para generasi muda tidak tercemar terlalu dalam dengan konten pornografi yang menyesatkan:

1. Sebagai orang tua yang memiliki anak usia sekolah dasar maupun usia remaja, kita perlu melakukan komunikasi dua arah dengan anak secara rutin dan ada baiknya kita juga menjelaskan secara perlahan bahaya dari konten pornografi, serta menerapkan pola asuh yang tepat pada anak.

2. Memberikan kasih sayang dan perhatian yang tepat kepada anak. Sebagai orang tua, tidak ada salahnya jika kita sesekali memeriksa riwayat pencarian, galeri foto dan video, serta aplikasi-aplikasi yang terpasang di ponsel anak. Jika anak kedapatan menyimpan konten-konten pornografi, sebaiknya ditegur dengan baik tanpa adanya kekerasan.

3. Memberikan edukasi seksual secara tepat sesuai usia anak

4. Perhatikan pergaulan anak agar tidak terlibat dalam pergaulan yang tidak sehat.

5. Dari sudut pandang penulis karya sastra, sebaiknya Anda tidak memasukan adegan-adegan vulgar seperti konten pornografi di dalam karya tulis Anda. Tulislah sesuatu yang baik dan mengandung nilai moral yang dapat diterapkan generasi muda dalam kehidupan sehari-hari.

Tentang Penulis:

Ferdi (23) seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi; Juga seorang penulis aktif di platfrom berbagi cerita online dan telah menerbitkan beberapa novel fiksi dengan berbagai genre.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: