Wujudkan Metro Kota Layak Anak, DP3AP2KB Gandeng APSAI

Tetapi kita perlu bagaimana berupaya untuk kita bisa naik kelas lagi.

Tentunya ini tidak mungkin kita tanpa kita berjejaring dengan semua termasuk dunia usaha," bebernya. 

Ia mengungkapkan, dalam penilaian KLA beberapa waktu lalu Metro meraih point sebesar 770.

Dimana untuk dapat mencapai KLA pada katagori Utama point yang harus dipenuhi sebesar 800-900.

"Untuk utama itu 800-900, jadi kita kemarin itu ada di sekitar 770. Artinya untuk mencapai 30 kalau kita sudah berkolaborasi, ya Insya Allah dengan kita berkomitmen bersama mudah-mudah bisa tercapai," tuturnya. 

Sementara itu, Pendamping Kota Metro Menuju Kota Layak Anak, Prof. DR. Sowiyah, M.Pd, mengapresiasi pencapaian KLA di Kota Metro pada katagori Nindya.

Meski demikian perlu dilakukan evaluasi pada hasil penilaian KLA tersebut. 

"Untuk KLA Metro katagori Nindya itu sudah gemuk ya. Tinggal 30 point item saja skornya bisa ke utama.

Jadi tahun 2023 itu untuk mengevaluasi, apa saja nilai di klaster I, II, III, IV dan V yang masih sangat kurang. Nah itu bisa ditambahkan untuk point tahun 2024 mendatang," ungkapnya. 

Lebih lanjut, ia menerangkan beberapa peningkatan perlu dilakukan dalam mewujudkan KLA katagori utama.

Salah satunya adanya peran perusahaan dalam pemenuhan hak anak. 

BACA JUGA:Perubahan Cuaca Ekstrem, Kadiskes Tanggamus: ”Waspadai Penyebaran Chikungunya!”

"Hari ini ada rapat koordinasi tim gugus dengan melibatkan perusahaan swasta untuk berkontribusi dengan peran sertanya dalam APSAI.

Nah disini tadi sudah sama-sama disimak, bahwa kontribusi yang bisa diberikan ke pemerintah itu apa untuk anak? Bukan CSR ya, tetapi kegiatan-kegiatan yang memang langsung untuk anak dan ini terprogram," paparnya. 

Terlebih diakui Sowiyah bahwa dalam penilaian KLA tersebut salah satu indikatornya adalah peran perusahaan atau pihak swasta.

Sumber: