Aktifitas Pagi Para Pedagang di Jalan Berdebu Metro

Aktifitas Pagi Para Pedagang di Jalan Berdebu Metro

Foto: Terlihat pemilik ruko di Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Metro Utara, sedang membasahi halaman hingga jalanan untuk meminimalisir debu berterbangan kemana-mana.-(MH Naim)-

RADARMETRO - Progres perbaikan infrastruktur jalan di Kota Metro sampai saat ini sebatas dikeruk dan terkesan dibiarkan begitu saja, sehingga menimbulkan debu saat dilewati kendaraan yang melintas, Minggu (27/8/2023).

Rahma, seorang pemilik bisnis fashion di Jalan Dr Sutomo, Kelurahan  Purwosari, Kecamatan Metro Utara, mengeluhkan banyaknya debu akibat pengerukan jalan. Menurutnya sudah dua pekan jalan dikeruk dan dibiarkan. 

"Jalannya ini sekarang semenjak dikeruk jadinya berdebu, berdebunya lebih parah lagi, barusan aja itu debu udah naik," ujarnya.

Untuk meminimalisir debu yang beterbangan ke barang dagangan, setiap harinya Rahma harus membasahi halaman ruko hingga jalanan lebih dari 10 kali dengan peralatan seadanya.

"Debunya ngaruhin ke barang dagangan itu, paling kita biasanya nyiram debu," ungkapnya.

"Enggak kehitung ya, pokoknya setiap berdebu gitu aja, pagi, siang, terus sore, ya sekitar itu (10 kali) lah," imbuhnya.

Menurutnya jika keadaan seperti itu berangsur lama akan menurunkan omset penjualan. Ia juga mengatakan beberapa pedagang memilih menutup sementara sampai jalanan selesai diperbaiki.

"Harapannya sih pinginnya secepatnya ya, karena ini termasuk jalan utama banyak orang lewat sini, secepatnya, udah lama juga ini, udah hampir setengah bulan belum ada pergerakan lagi," tandasnya.


Foto: debu--

BACA JUGA:Warga Menilai Walikota Metro Tidak Mampu Tangani Masalah Jalan Rusak

Senada dengan hal tersebut, salah seorang pedagang makanan di Jalan Dr Sutomo bernama Nila juga mengeluhkan jalan berdebu akibat pengerukan jalan.

Ia mengakui harus bekerja lebih ekstra dalam membersihkan debu-debu yang hinggap di etalase hingga ruangan untuk makan para pembelian.

"Ada dampaknya, namanya kan makanan takutnya orang-orang mikir ini jorok karena banyak debunya gitu, kita selalu jaga kebersihan, ketika ada debu langsung di bersihkan gitu," ujarnya.

Sementara itu, kata Nila, untuk sementara ini penjualan ayam geprek masih berjalan normal berkat adanya pelanggan tetap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: