Viral! Foto Satpol PP Metro Berlumuran Darah Beredar Luas, ini Wawancara Eksklusif dengan Korban

Viral! Foto Satpol PP Metro Berlumuran Darah Beredar Luas, ini Wawancara Eksklusif dengan Korban

Foto : Anggota Satpol PP Metro Sudarsono tampak berlumuran darah usai mendapat kekerasan oleh dua orang tak dikenal.-(Istimewa)-

RADARMETRO - Masyarakat dihebohkan dengan beredarnya foto anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro yang berlumuran darah. Foto tersebut beredar luas di sejumlah pesan berantai Whatshapp. 

Belakangan diketahui korban bernama Sudarsono, seorang Anggota Satpol PP Kota Metro. Dia diduga menjadi korban kekerasan oleh organisasi kemasyarakatan (Ormas). 

Dalam foto tersebut tampak korban dalam kondisi bermuluran darah di bagian wajahnya. Wajahnya juga tampak babak belur, darah mengalir dari area hidung, mulut dan dagunya. Bahkan sebelah matanya nampak lebam dan bagian pipi memar.

Dikonfirmasi radarmetro.disway.di, korban pemukulan Sudarsono membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan peristiwa tersebut berawal saat ia bersama rombongan melakukan tugas patroli malam di kawasan Kota Metro. 

"Jadi semalam kan jatah kami yang piket patroli. Rutenya di taman, seputaran Masjid Taqwa dan Gedung Sesat. Nah selesai dari situ kita bergeser ke Lampu Merah Charly,  biasanya kan disitu ada anak-anak ngamen, biasanya kami tertibkan juga," jelasnya, Kamis (31/8/2023). 

Namun, terangnya, disaat bersamaan ternyata berbarengan dengan rombongan Ormas yang sedang memasang bendera. Ia mengaku telah menegur secara persuasif kepada rombongan tersebut. 

"Disitu sih sebenarnya saya obrolan hanya obrolan biasa, gak menegur secara langsung juga nggak. Cuma saya mengimbau, gini bang izin ini kalau bisa pemasangan bendera itu jangan di fasilitas umum dan penghijauan, bukan saya melarang pemasangan," ujarnya. 

BACA JUGA:Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menggunakan Paylater Agar Lancar dan Aman

Ia juga meminta agar pihaknya berkoordinasi dengan pimpinannya. Menurutnya, penertiban tersebut dilakukan sesuai dengan aturan. 

"Sesuai aturannya kan tidak diperbolehkan di fasilis umum dan penghijauan. Nah itu kalaupun sudah ada koordinasi dengan pimpinan, kelanjutannya sama pimpinan," ungkapnya. 

Selanjutnya, pihaknya bersama rombongan melakukan patroli lanjutan ke wilayah Ganjaragung, Metro Barat. Tepatnya di lokasi Malam Pahlawan Kemala Nusantara. 

"Ya awalnya baik-baik saja. Setelah itu kami bergeser melanjutkan patroli sampai ke Ganjaragung, kan biasanya di makam pahlawan itu banyak pengamen itu kami tertibkan juga. Setelah dari situ kami balik lagi ke arah Metro, disitu mereka sudah mencabuti sendiri benderanya," benernya. 

Setelah itu bersama rombongan ia transit di Rumah Wakil Walikota. Namun tiba-tiba ada nomor baru yang meneleponnya dan ia angkat. Nomor tersebut menyakan keberadaannya. 

"Disitu obrolannya posisi dimana bang, saya posisinya ada di rumah dinas wakil walikota jawab saya karenanya memang biasanya transit disitu. Habis dari telpon mereka datang dan kami sambut. Karena awalannya obrolannya persuasif, mengimbau juga tapi tanggapannya lain. Disitu timbul pengancaman dan kekerasan juga terjadi disitu," bebernya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: