Kontroversi Medis : Memahami dan Mengatasi Pelanggaran Etika dalam Pengembangan Manusia

Kontroversi Medis : Memahami dan Mengatasi Pelanggaran Etika dalam Pengembangan Manusia

Foto: https://images.app.goo.gl/qshY4VAZkUhDxrct8-(Ningsih)-

Operasi pengangkatan indung telur dan usus buntu adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat ovarium dan usus buntu dari tubuh pasien.

Ooforektomi atau ooforektomi dilakukan ketika ovarium diangkat bersama dengan saluran yang menghubungkan ovarium ke rahim atau saluran tuba.

Prosedur pembedahan ini dilakukan untuk mengobati kanker atau kondisi medis lainnya. 

Selama ini, operasi usus buntu atau appendektomi dilakukan untuk mengatasi radang usus buntu atau appendicitis.

Operasi pengangkatan indung telur dan usus buntu pada pasien Selvy tanpa adanya persetujuan dari pasien tersebut sangat melanggar kode etik kedokteran dan bioetika terhadap manusia.

Karena tindakan tersebut tidak sesuai dengan norma-norma etika medis yang menuntut penghormatan terhadap keputusan dan hak-hak pasien.

Pelanggaran seperti ini dapat dianggap sebagai pelanggaran etik atau bioetika yang tidak menghormati prinsip-prinsip dasar dalam melakukan praktik kedokteran, dokter harus menghormati prinsipprinsip bioetika seperti otonomi (self-determination), kemurahan hati atau tindakan berbuat baik (beneficence), tidak merugikan (non-maleficence) dan keadilan (justice) yang menyangkut kesejahteraan dan hak-hak individu dalam konteks perawatan kesehatan.

Untuk mengatasi pelanggaran etika dalam pengembangan manusia, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan, antara lain: 

1. Penguatan nilai-nilai agama: Penguatan nilai-nilai agama dapat membantu dalam mencegah pelanggaran etika dan moral ilmuwan.

Oleh karena itu, penguatan nilai-nilai agama juga dapat membantu dalam mencegah pelanggaran etika dalam pengembangan manusia.

2. Pendidikan bioetika: Pendidikan bioetika dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang prinsip-prinsip bioetika dan etika profesi. 

Oleh karena itu, pendidikan bioetika dapat membantu mencegah pelanggaran etika dalam pengembangan manusia.

3. Penegakan hukum : Penegakan hukum dapat membantu mencegah pelanggaran etika di bidang pembangunan manusia.

Dalam hal ini penegakan hukum harus dilakukan secara tegas dan adil untuk mencegah terjadinya pelanggaran etika.

4. Personalisasi dan sosialisasi: Personalisasi dan sosialisasi dapat membantu membentuk karakter dan moralitas masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: