Kontroversi Medis : Memahami dan Mengatasi Pelanggaran Etika dalam Pengembangan Manusia

Kontroversi Medis : Memahami dan Mengatasi Pelanggaran Etika dalam Pengembangan Manusia

Foto: https://images.app.goo.gl/qshY4VAZkUhDxrct8-(Ningsih)-

Oleh: Ningsih, Putu Yunanda Putri, Yulia Zahra, Jeni Putri Anantha Pada 12 November 2023.

Bioetika merupakan ilmu yang relatif muda yang mempelajari tindakan manusia dalam kaitannya dengan seluruh kehidupan, termasuk dirinya sendiri Ini adalah bidang multidisiplin yang mencakup filsafat, sains, teologi, seni, politik, dan banyak lagi.

Pendekatan bioetika bermacam-macam dan mencakup bioetika individualis, yang mempelajari konsep pribadi manusia dari sudut pandang filosofis dan teologis, dan bioetika lingkungan, yang mempelajari hubungan manusia dari sudut pandang filosofis dan teologis.

Tujuan utama bioetika adalah mengembangkan pemahaman tentang permasalahan sosial, etika, gotong royong, kehidupan sosial dan lingkungan.

Program pendidikan Bioetika bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat mengenai topik-topik tersebut.

Pelanggaran bioetika terhadap manusia dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, termasuk sistem layanan kesehatan.

Beberapa bentuk pelanggaran bioetika dan hak asasi manusia dalam pelayanan kesehatan antara lain tidak menghormati hak pasien, melanggar standar pelayanan, dan melakukan tindakan di bawah standar.

Pelanggaran etika yang dilakukan oleh tenaga kesehatan juga melanggar atau mengabaikan hak asasi pasien.

Selain itu, pelanggaran bioetika juga dapat muncul pada kasus malpraktik kedokteran atau malpraktik yang disebabkan oleh kelalaian dokter dalam merawat pasien.

Seperti dalam kasus kontroversial pengangkatan indung telur tanpa persetujuan pasien memunculkan pertanyaan tentang landasan hukum, termasuk Undang-undang Hukum Pidana, Perdata, Praktik Kedokteran, dan Kode Etik Kedokteran Indonesia.

BACA JUGA:Hindari Kepunahan, Taman Nasional Way Kambas Lakukan Konservasi Anggrek Spesies Golden Shower

Malpraktik, yang dapat merujuk pada kelalaian atau kekurangan keterampilan dokter, menjadi pokok permasalahan dalam penilaian hukum terhadap kasus tersebut. 

Salah satu pasien dalam kasus kontroversial adalah selvy, Dokter HS mengangkat dua indung telur Selvy tanpa persetujuan saat operasi kista, dengan alasan mengira ada kanker.

Selvy merasa kehilangan haknya untuk memiliki anak dan berolahraga Muaythai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: