Lembaga Penelitian UM Metro Terlibat Dalam Pelaksanaan Survey Nasional FR PTMA Elektabilitas Capres

Lembaga Penelitian UM Metro Terlibat Dalam Pelaksanaan Survey Nasional FR PTMA Elektabilitas Capres

Foto: Salah satu penelitian yang dilakukan UM Metro terkait survei Capres.-(Bungsu)-

RADARMETRO – Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah (UM) Metro berperan aktif dalam kegiatan survey nasional yang diadakan oleh Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyah (FR PTMA). 

Hasil survey ini yang mencakup elektabilitas calon presiden (capres), telah diumumkan secara nasional.

Dalam pelaksanaannya, UM Metro menurunkan tim mahasiswa yang dipilih secara ketat sebagai interviewer. 

Dr. Satrio Budi Wibowo, Selaku Person In Charge (PIC) Survey Nasional UM Metro, menjelaskan bahwa survey ini dilakukan dengan disiplin metodologi yang ketat, mengacu pada standar penelitian yang diakui secara internasional. 

Hal ini untuk memastikan kevalidan data yang dihimpun.

Proses survey dilakukan dengan ketat dan memanfaatkan teknologi terkini. 

Aplikasi mobile digunakan untuk membantu proses interview, memungkinkan pengawasan langsung terhadap interaksi antara mahasiswa sebagai interviewer dan responden. 

BACA JUGA:Siap Dampingi Pendirian Prodi Kedokteran, FK Unila Tandatangani SKB Bersama FIKES UM Metro

Lokasi survey dapat dipantau secara akurat melalui GPS, dengan dokumentasi berupa gambar video dan rekaman suara sebagai bukti otentik.

Selain itu, untuk memastikan kembali kebenaran data, dilakukan proses spot check pada beberapa sampel terpilih. 

Hal ini menunjukkan komitmen UM Metro dalam menjaga integritas dan validitas hasil survey yang dihasilkan.

Dr. Satrio Budi Wibowo juga mengungkapkan bahwa hasil survey tidak hanya sebatas elektabilitas capres dan partai politik, namun mencakup alasan responden dalam menentukan pilihan, peta demografis responden pemilih, serta data lain yang sangat penting. 

Ke depan, Lembaga Penelitian UM Metro dapat melaksanakan survey dengan fokus pada tingkat lokal. Namun, kendala yang dihadapi adalah biaya survey yang cukup signifikan. 

Satu spot sampel yang terdiri dari 10 responden, misalnya, memerlukan biaya sebesar 1,5 juta rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: