Mengungkap Sejarah Lampung Kisah Situs Arkeologi Pugung Raharjo

Mengungkap Sejarah Lampung Kisah Situs Arkeologi Pugung Raharjo

Foto: Mengungkap Sejarah Lampung Kisah Situs Arkeologi Pugung Raharjo-(Fadillah Azzahrah)-

Menurut penelitian tentang tata letak situs Batu Mayat dan Menhir di Taman Purbakala Pugung Raharjo menunjukkan adanya hubungan yang erat dengan ilmu astronomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat purbakala. 

 

Dalam banyak kasus, penelitian telah menemukan bahwa pembangunan situs-situs purbakala sering kali mempertimbangkan aspek astronomi, seperti perhitungan posisi rasi bintang atau fenomena langit lainnya. 

 

Untuk menentukan upacara adat, ritual, waktu tanam dan panen. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengetahuan tentang alam semesta dalam kehidupan spiritual dan praktik keagamaan.

Secara umum situs beserta peninggalan di Taman Purbakala Pugung Raharjo memiliki nilai penting pada aspek etnoekologi, etnozoologi, dan etnobotani yang menarik untuk diperhatikan

Dalam konteks etnoekologi Batu Mayat dan Menhir di Taman Purbakala Pugung Raharjo dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk berbagai tujuan yang mencakup pemahaman tentang alam semesta seperti musim tanam dan panen dalam mengatur aktivitas pertanian di wilayah setempat, pelaksanaan ritual dan upacara keagamaan seperti melakukan doa dan penghormatan kepada leluhur, konservasi lingkungan, serta pendidikan dan penelitian.

Dalam konteks etnobotani, Batu Mayat dan Menhir dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai bagian penting dalam praktik ritual, terutama dalam hubungannya dengan tanaman yang tumbuh di sekitarnya.

Tanaman-tanaman tertentu yang tumbuh di sekitar batuan-batuan tersebut dianggap suci atau memiliki nilai spiritual yang tinggi, dan digunakan dalam upacara-upacara keagamaan.

Selain itu, pengetahuan tradisional tentang tanaman tersebut mungkin juga berfungsi sebagai obat-obatan atau bahan makanan bagi masyarakat setempat.

Dalam konteks etnozoologi, Batu Mayat dan Menhir di Taman Purbakala Pugung Raharjo dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai titik fokus untuk pengamatan dan penghormatan terhadap fauna di sekitarnya.

Hewan-hewan tersebut mungkin memiliki makna simbolis atau spiritual yang penting dalam kehidupan masyarakat lokal, dan keberadaannya di sekitar batuan-batuan tersebut mungkin dianggap sebagai pertanda keberuntungan atau perlindungan.

Etnobiologi menjadi ilmu yang masih terus berkembang hingga saat ini, dalam pengungkapan etnobiologi pada masyarakat Lampung sendiri masih melalui berbagai hambatan seperti ketidaktahuan masyarakat mengenai etnobiologi.

Di sekitar situs Taman Purbakala Pugung Raharjo beberapa masyarakat membuka lahan dan mengikis peninggalan sejarah yang ada didalamnya sehingga menyebabkan hilangnya beberapa situs peninggalan yang seharusnya ada.

Hal tersebut juga berdampak pada berkurangnya informasi mengenai sejarah yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: