Cegah Stunting dengan Makan Lele

Cegah Stunting dengan Makan Lele

Foto: Cegah Stunting dengan Makan Lele-(Lilian)-

RADARMETRO - Pada tahun 2022, Kota Metro meraih angka pravalensi balita stunting sebesar 10,4%. 

Angka yang cukup tinggi untuk menerangkan bahwa sebagian besar balita di Kota Metro mengalami stunting. 

Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan seorang anak kurang dari ukuran normal anak seusianya. 

Adanya stunting menunjukkan status gizi yang kurang (mal nutrisi) dalam jangka waktu yang lama. 

Terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan. Terkait dengan hal tersebut, Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Metro melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bekerjasama dengan TK ABA Purwoasri Metro Utara dalam bentuk Sosialisasi Pencegahan Stunting serta Pendampingan Pengolahan Pangan Ikan Lele dan Kewirausahaan

Sasaran peserta adalah ibu ibu wali murid TK ABA Purwoasri Metro Utara. Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya pencegahan stunting dengan memberikan edukasi kepada orang tua murid akan penyebab stunting, bahaya yang ditimbulkan dan juga pencegahan dini. 

BACA JUGA:Pendampingan Pembuatan Tas Cantik dari Botol Bekas

“Adalah tugas kita bersama sama untuk memulai pencegahan stunting sejak dini. Orang tua harus lebih concern akan tumbuh kembang anak, karena mencegah lebih baik dari mengobati. Dan akibat yang ditimbulkan dari kasus stunting itu tidak bisa diobati, karena stunting bukan penyakit, namun merupakan pertumbuhan yang tidak normal akibat kekurangan gizi pada masa balita,” jelas dr. Benazier M Besmaya saat sosialisasi. 

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Lusi Marlisa, M. Pd.

"Jika dilihat dari segi pendidikan, akibat yang ditimbulkan dari stunting akan menghambat kemampuan anak dalam menerima pembelajaran, dikarenakan salah satu akibat dari stunting adalah perkembangan otak yang tidak normal. Anak akan sulit menerima pelajaran dan itu bukanlah hal yang baik bagi masa depan mereka," tambahnya. 

Salah satu upaya pencegahan stunting yang disampaikan tim pengabdi adalah dengan penguatan gizi anak sejak dini menggunakan olahan produk pangan lokal yang terjangkau seperti ikan lele. 

Karena menurut penelitian, dalam 100gr daging ikan lele mengandung asam lemak omega-6 sebanyak 337mg, kalium, vitamin B-12, lemak 2,9gr, selenium, fosfor, natrium 50mg, protein 18gr, kalori 98, tiamin dan asam lemak omega-3 sebanyak 237mg. 

Selain itu, ikan lele bisa dijangkau dengan harga yang murah dan merakyat. 

Produk olahan ikan lele, selain dapat digunakan sebagai makanan pemenuhan dan penguatan gizi untuk mencegah stunting juga dapat dijadikan produk kewirausahaan, karena olahan ikan lele yang inovativ dan bernilai gizi tinggi akan sangat diminati oleh masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: