Ratusan Mahasiswa Gelar Demo di Depan Kantor Pemkot Metro, Ini Tuntutannya!

RADARMETRO - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi mahasiswa Kota Metro (AMKM) menggelar aksi unjuk rasa (demo). 

Ratusan mahasiswa ini berasal dari gabungan organisasi di Kota Metro diantaranya HMI, KMHDI, GMNI, BEM Fakultas Hukum UM, dan Dema Fakultas Syariah IAIN Metro. 

Pantauan di lapangan tampak ratusan mahasiswa menyampaikan orasinya di lokasi bunderan Kota Metro. Mahasiswa pun melanjutkan aksinya menuju kantor pemerintah setempat. 

Dalam aksi tersebut ratusan mahasiswa tampak membakar ban mobil dan mencoba masuk ke halaman kantor pemerintah setempat. 

Ada beberapa point yang disampaikan dalam tuntutannya. Dimana mahasiswa menuntut terkait dengan pencemaran udara di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Metro Utara. 

Kemudian pendirian rumah karaoke remang-remang yang mengakibatkan maraknya praktek prostitusi. Mahasiswa juga menyampaikan keluhannya terkait dengan banyaknya infrastruktur jalan yang rusak. 

Tak hanya itu, mahasiswa juga menuntut maraknya peredaran narkoba di Kota Metro. Ini dibuktikan dengan keberhasilan Polres Metro menangkap para tersangka penyalahgunaan narkotika. 

BACA JUGA:Dosen UM Metro Jadi Pemateri Pelatihan Pelatih Renang Lisensi Madya

--

Pantauan di lapangan suasana tampak memanas ketika anggota Polres Metro mencoba untuk memadamkan api.

Kondisi tersebut ditambah dengan keinginan mahasiswa yang meminta masuk, namun dihalangi oleh puluhan petugas kepolisian dan Satpol PP. Aksi dorong-dorongan antara mahasiswa dan petugas pun tak dapat terelakkan. 

Aksi mereda ketika ratusan mahasiswa diizinkan masuk ke ruang tamu Walikota Metro. Di lokasi tersebut perwakilan mahasiswa kembali menyampaikan orasinya kepada Walikota. 

Dalam orasinya, perwakilan  mahasiswa Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Chairul Aji Bangsawan menyampaikan keluhannya terkait dengan beberapa kader HMI yang ditangkap karena menyampaikan kritikannya. Selain itu, kata dia, Metro juga sudah masuk darurat narkoba. 

"Memang banyak yang ditangkap karena narkoba. Tapi ini bukan prestasi melainkan bahaya narkoba. Kami minta agar ini menjadi perhatian serius," kata dia, Selasa (25/6/2024). 

Sumber: