Ada Apa Dengan Tondi?

Ada Apa Dengan Tondi?

Foto: Hermansyah Albantani--

Dan mulai berpikir ulang untuk melakukan perlawanan.

Tapi ingat, tidak berani dengan tidak mau melawan, itu beda ya, walaupun tipis.

Tondi masih berani melawan, tapi dia memilih tidak mau agar luka yang ada dikeringkan dulu.

BACA JUGA:Segera Dilantik, 25 Nama Caleg Terpilih Diserahkan ke Walikota Metro

Hilangnya Tondi dari pertarungan, meyakini Wahdi melawan kotak kosong sangat besar terjadi di Kota Metro (kecuali ada pangeran turun dari kayangan yang mau melawan Wahdi).

Tondi memilih tidak mau melawan saat ini, tapi juga tidak mau berkawan (tidak mau berkawan ini konotasinya positif ya, bukan negatif).

Artinya Tondi tetap menjaga kebesaran namanya melanjutkan pilihan politiknya, dan Golkar akan menjadi partai politik yang siap dipinang Wahdi selanjutnya.

Praktis partai politik yang belum digenggam Wahdi adalah Golkar, Demokrat, dan Gerindra.

Jika Golkar berhasil diambil Wahdi, maka tersisa Demokrat tiga kursi dan Gerindra dua kursi.

Artinya koalisi Demokrat dan Gerindra untuk mengusung calon masih sangat bisa.

Tapi pertanyaannya kemudian, siapa yang bakal menjadi calon yang akan diusung Demokrat dan Gerindra?

Apakah siap melawan hegemoni Wahdi di pilkada tahun ini? 

Pilihan paling realistis adalah ikut mengusung Wahdi. Tapi memang tidak sesederhana itu hitung-hitungan politik. 

Tapi saya juga punya argumen kuat soal ini yang tidak saya sampaikan dalam tulisan kali ini. 

Karena jam sudah menunjukkan pukul 22.27 WIB, sudah berat mata saya karena sebelum memulai menulis saya habis menenggak obat batuk. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: