Lawan Sepadan Wahdi
Foto: HermansyahAlbantani/PemimpinRedaksi radarmetro.co.id-(Hermansyah Albantani)-
OK. Sudah sejak awal tahun 2023, saya sudah berdiskusi dan mendapatkan masukan dari tokoh-tokoh baik politisi, aktivis, maupun penggerak UMKM di Kota Metro terkait tahun politik. Sebenarnya ini tulisan yang tertunda beberapa bulan lalu dan memang sekaligus saya jadikan evaluasi internal, apakah diskusi ini hanya sekadar gimmick politik atau memang pergerakan ini dilakukan sungguh-sungguh. Dan beberapa hari terakhir, saya pastikan untuk menulis ini sesegera mungkin karena ini menarik untuk menghangatkan kita sambil minum kopi atau sekadar menjadi analisis dadakan. Yang jelas, opini yang saya buat berdasarkan fakta di lapangan dan tentunya data yang kita miliki.
Awal saya tergelitik ketika Wahdi Sirajuddin dan Qomaru Zaman yang merupakan pasangan Walikota dan Wakil Walikota Metro sampai 2024, berbicara di media tentang kesiapan nya untuk maju kembali dalam kontestasi pilkada. Jika benar maju kembali, kita sebut saja mereka berdua sebagai incumbent. Setelah statemen kepastian incumbent akan maju kembali di pilkada Metro 2024 muncul ke publik, saya lihat tidak ada lawan politik yang muncul kepermukaan. Bisa dipahami alasannya, selain karena waktu yang masih panjang (padahal bagi saya gak panjang-panjang amat jika di korelasikan dengan persiapan logistik dan partai politik), para pimpinan partai atau tokoh yang ingin maju pilkada Metro 2024 juga sedang fokus memperjuangkan kursi legislatif di DPRD agar memenuhi kuota pencalonan yakni 5 kursi. Ya minimal mereka bekerja keras agar pun harus berkoalisi, tidak perlu sampai koalisi gemuk.
Awalnya diprediksi incumbent akan terpecah, sehingga pertarungan di Pilkada 2024 akan seru karena incumbent melawan incumbent. Tapi muncul juga statemen lanjutan, yang terbaca oleh publik bahwa Qomaru Zaman hanya akan maju jika bergandengan kembali dengan Wahdi alias Waru jilid II. Kembali bisa publik pahami, bahwa lagi-lagi kemampuan logistik yang mungkin menjadi alasan Qomaru mengungkapkan itu ke public. Mudah terbaca oleh publik, meskipun Qomaru saat ini sudah mulai masuk kepartai politik yakni PKS.
Dari bacaan itu, saya memahami sesungguhnya yang ditakutkan oleh pesaing Wahdi saat ini adalah masalah logistik. Apalagi LHKPN Wahdi yang masuk dalam kategori Walikota dengan kekayaan paling fantastis yakni Rp22 miliar, kalah itu duitnya Wakil Gubernur Lampung Mbak Nunik. Kalau sama kekayaan Gubenur Arinal seimbanglah. Jadi siapa yang berani lawan Wahdi di Pilkada Metro 2023? Siapa lawan kuat dengan logistik mantap?
Padahal kalau boleh jujur, kalau ingin bertanding gagasan kepemimpinan, masih banyak celah untuk melawan Wahdi melihat kondisi Kota Metro saat ini. Walau Wahdi dan jajaran Pemkot Metro bisa berkelit dengan kecilnya anggaran akibat recofusing dan sisa-sisa Covid-19 saat mereka terpilih. Kalau boleh kita nilai dari sisiin frastruktur jalan, kita harus jujur rasanya semakin banyak jalan rusak dan entah kapan mau diperbaiki ( mungkin belum lelang atau nunggu petunjuk pimpinan, entahlah ) yang jelas yang dirasakan saat ini tambah banyak jalan rusak. Banjir, jadi salah satu PR yang sudah saya sampaikan pada debat walikota dan wakil walikota yang lalu, bahwa calon harus mulai memikirkan grand design untuk masalah banjir di Kota Metro. Tapi ya masukan hanya sekadar masukan, sekarang Kota Metro hujan deras 20 menit saja, banjir sudah dimana-mana titiknya. Fasilitas olahraga juga tidak bagus-bagus amat, kalau tidak mau dibilang sama saja dengan terdahulu. Kita bisa cek olahraga yang umum saja ya, sepakbola, renang (kebetulan saya pelatih renang juga), dan lapangan-lapangan yang ada. Kondisi lapangan sepak bola tidak ada yang berubah, malah tambah rusak nyata terlihat di lapangan 22 dan kambingan yang tanah di tiang gawang nya sampai diurug manual oleh atletnya. Rumputnya tinggi-tinggi, tempat bench nya ditiup angin keangkat. Yang parah kolam renang. Kolam renang 24 yang standar nasional itu, mengerikan kondisinya kalau tidak mau dibilang seperti kolam lele. Sampai orang tua atlet yang latihan di sana menyindir, tinggal dikasih lele sudah bisa itu karena hijaunya air kolam. Bahkan perencanaan yang tidak jelas, mengakibatkan ada pembangunan apa itu saya juga tidak tahu (katanya sih sasana tinju), ditempatkan di halaman parkir Kolam Renang 24 dan mangkrak pula pembangunannya entah kenapa. Belum lagi persoalan sampah yang belum jelas juntrungannya.
Jadi kalau mau adu gagasan dan kritik habis-habisan kinerja Walikota dan Wakil Walikota Metro saat ini, banyak celahnya. Mudah mencarinya. Dan bisa dijadikan bahan untuk menyampaikan bahwa kinerja Wahdi tidak bagus-bagus amat kalau tidak mau dibilang gagal. Kalau soal penghargaan di atas kertas, masyarakat awam tidak butuh itu. Untuk apa banjir penghargaan kalau faktanya kondisi tidak baik-baik saja. Tidak jarang kepala daerah ditangkap aparat penegak hukum gara-gara sogok menyogok untuk sekadar mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Sudah banyak contohnya. Jadi masyarakat awam tidak butuh pencitraan piagam-piagam itu kalau faktanya jalan jelek, faktanya fasilitas olahraganya jelek, penanganan sampahnya buruk. Kalau boleh memuji, memang dari sisi program kesehatannya periode ini lebih baik, mungkin karena beliau berlatar belakang dokter. Tapi saya akui, ada kemajuan di bidang kesehatan.
Tapi mengapa tidak ada yang berani (baca: belum muncul-red) melawan Wahdi? Kalau yang saya tangkap dari diskusi beberapa pekan terakhir, ternyata memang tinggal menunggu waktu. Logistik siap, popularitas punya, ide dan gagasan membangun Kota Metro mantap, tinggal menunggu waktu yang pas untuk mengibarkan bendera perlawanan. Tapi seperti yang sudah pernah saya utarakan pada pilkada lalu, dalam politik itu kepastian adalah ketidak pastian itu sendiri. Jadi menarik, teman-teman bisa menilai siapa sosok yang saya maksud tersebut dan mulai mendiskusikan nya. Setidaknya sudah ada dua calon lawan incumbent pada 2024. Nanti saya ulas satu persatu orang nya, di opini saya selanjutnya dan menunggu momen yang pas dan tentunya seizin sicalon. Selamat berpikir dan terus jaga akal sehat kita.
--
Tapi jangan baper, foto di atas hanya pemanis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: