Pemanfaatan Lahan Terbatas untuk Menjaga Ketahanan Pangan di Depok

Pemanfaatan Lahan Terbatas untuk Menjaga Ketahanan Pangan di Depok

Foto: Pemanfaatan Lahan Terbatas untuk Menjaga Ketahanan Pangan-(Rahayu Anggraini)-

Indonesia termasuk ke dalam Negara yang memiliki iklim tropik dengan suhu rata-rata tahunan pada pantai atau pada ketinggian 0 meter adalah 26°C.

Setiap naik 100 meter suhu rata-rata tahunan turun 0,6°C, dan suhu rata-rata musiman hampir tidak ada bedanya antara musim kemarau (panas) dengan musim hujan.

Namun demikian, ada bagian-bagian pulau yang beriklim sejuk hingga dingin dengan hadirnya salju abadi.

Meskipun iklim di Negara Indonesia termasuk iklim tropik, namun pada tumbuhan tropik hanya dapat tumbuh pada ketinggian tertentu mulai dari 500 meter hingga 1.000 meter dan ketinggian 2.000 meter merupakan batas dari tumbuhnya pohon yang berbatang besar. Dan pada ketinggian di atas 2.000 meter, tumbuhan yang tumbuh berupa semak dan rumput.

Di atas ketinggian 4.200 meter sudah terdapat salju, dan tumbuhan sudah tidak dapat ditemukan bahkan lumut pun sudah tidak ada.

Bentuk lahan berdasarkan klasifikasi penggunaan lahan akibat proses adaptasi manusia terhadap lahan tersebut dapat digambarkan melalui peta-peta muka bumi atau tanah yang disebut dengan tata guna lahan/tanah.

Semakin kecil skala berarti semakin dekat dengan bumi, dan peta akan semakin terlihat rinci. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya tipe untuk penggunaan lahan di bumi.

Bentuk lahan berdasarkan klasifikasi penggunaan lahan pada peta skala 1 : 200.000 perkampungan, persawahan, pertanian kering semusim, perkebunan atau kebun campur, hutan, padang atau tanah tandus, perairan darat, kolam, dll.

Dalam menanggulangi terjadinya alih  fungsi lahan maka, kota Depok mengembangkan pertanian perkotaan dengan memanfaatkan lahan pekarangan dan memaksimalkan lahan yang ada dengan menerapkan konsep pertanian perkotaan “urban farming”.

Urban farming adalah konsep pengolahan lahan dari pertanian konvensional ke pertanian perkotaan dengan menggunakan prinsip memanfaatkan lahan pertanian maupun lahan non pertanian yang sempit dengan berbagai bentuk seperti pekarangan rumah, kebun komunitas, balkon rumah ataupun balkon kantor dan lainnya, maupun lahan kosong untuk membantu ketahanan pangan.

Dengan ikon buah belimbingnya Kota Depok diharapkan untuk tetap melestarikan buah belimbing yang menjadi ikon dari Kota Depok.

Dengan adanya petani Kota Depok yang masih membudidayakan tanaman buah belimbing diharapkan dalam penerapan urban farming ini akan tetap membudidayakan buah belimbing.

Tidak hanya dengan urban farming tetapi Kota Depok juga menggunakan lahan tidur milik kementerian pertanian  sebagai lahan pertanian namun belum ada kejelasan terdalam lagi untuk penggunaan lahan tidur milik kementerian pertanian.

Konsep urban farming dapat diharapkan mampu memajukan sektor pertanian, perikanan maupun ketahanan pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga ataupun kebutuhan pangan sehari-sehari masyarakat Kota Depok. 

Urban farming bisa dalam bentuk apa saja karena tujuan dari urban farming adalah untuk memanfaatkan lahan yang ada sebagai lahan pertanian, contoh urban farming yang sering dilakukan akhir-akhir ini oleh para masyarakat Kota Depok adalah melakukan penanaman dengan cara hidroponik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: