Sulap Limbah Sayur Menjadi Jalan Pintas Peningkatan Ketahanan Pangan Warga Tangerang

Pemerintah Kecamatan ini membentuk kelompok pemuda yang bekerja untuk mengolah sampah buangan dari hasil penjualan sayur ataupun bahan organik lainnya di pasar tersebut.

Kemudian sampah tersebut digolongkan menjadi sampah anorganik dan organik, sesuai dengan jenisnya lalu dijual ke bank sampah terdekat.

Untuk sampah organik mereka akan mengolahnya menjadi pupuk kompos yang kemudian akan dijual kembali ada pula yang diolah langsung seperti sampah dari tomat atau cabai yang sudah busuk lalu diambil bijinya untuk dibersihkan lalu dikeringkan dan ditanam enggak nantinya akan tumbuh dapat dimanfaatkan hasil buahnya untuk tambahan pangan di samping harga pangan yang semakin hari semakin meningkat.

Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan inisiatif ini, Salah satunya adalah dalam hal pengadaan bahan baku limbah sayur yang masih segar.

Dukungan dan perhatian dari pemerintah dan masyarakat juga sangat diperlukan agar inisiatif ini bisa berkembang dan berdampak lebih luas lagi.

Selain itu, masalah regulasi dan keamanan pangan juga perlu diatasi untuk memastikan kualitas dan keamanan produk tepung sayur yang dihasilkan.

Strategi pengembangan inisiatif ini secara berkelanjutan.

Salah satunya bisa dengan melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak lain, seperti universitas atau institusi riset, untuk mengembangkan teknologi dan proses pengolahan yang lebih efisien dan efektif.

BACA JUGA:Lawan Sepadan Wahdi

Sumber: