Pengaruh Lingkungan Buatan Terhadap Perilaku Burung di Palembang Bird Park
--
RADARMETRO.DISWAY.ID - Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang menjadi pusat keanekaragaman hayati dunia. Namun, keanekaragaman hayati Indonesia telah menurun drastis akibat defragmentasi.
Masalah defragmentasi bukan hanya kurangnya batas-batas habitat asli tetapi juga pola perilaku dan kurangnya intervensi (Putra et al., 2022).
Adanya lingkungan buatan adalah salah satu upaya konservasi yang dapat dilakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati. Lingkungan yang sebagian besar diubah atau dibuat oleh manusia disebut lingkungan buatan.
Berbeda dengan lingkungan alami yang terbentuk secara alami, lingkungan buatan ini diciptakan dengan sengaja (Syafaat, 2022).
Di Indonesia, ada banyak contoh nyata lingkungan buatan untuk flora dan fauna, salah satunya adalah Bird Park, objek wisata yang dirancang khusus untuk burung dan hewan unik lainnya.
Taman Burung Palembang adalah taman burung pertama dan terbesar di Kota Palembang yang terletak di tanah seluas dua hektar dan dibuka sejak tahun 2015.
Palembang Bird Park menampung lebih dari 1.000 jenis burung, termasuk burung lokal dan internasional. Di sini, terdapat burung bebas dipelihara, tetapi ada juga yang dilindungi.
Taman ini memiliki banyak jenis burung yang berbeda, seperti burung unta, burung hantu, burung parkit, burung jalak, burung kakatua, burung kenari, burung elang, burung merak, dan burung pelikan (Tim Redaksi: Baba, 2024).
Dengan keberadaan Bird Park ini, masyarakat memiliki kesempatan luar biasa untuk menyaksikan perilaku burung di lingkungan yang terkendali sambil tetap meniru habitat aslinya.
Pembahasan
Kawasan Bird Park terdapat beberapa jenis koleksi burung endemik, seperti burung kasuari, burung mambruk, burung rangkong, burung elang laut, dan burung kakatua, yang mana kandang mereka terpisah satu sama lainnya (satu kandang ada satu jenis burung). Pemisahan kandang merupakan langkah penting dalam konservasi burung endemik.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Lestari dkk., (2024) jika memisahkan kandang burung endemik, kita dapat melindungi keunikan genetik, menghentikan penyebaran penyakit, dan memastikan bahwa setiap spesies mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Selain itu, di Bird Park Palembang juga ada aviary yang didalamnya terdapat ekosistem alam lengkap berupa semak-semak hingga pepohonan.
--
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: