Selain Sinar X -ray kini Fujifilm Dapat Mendeteksi Berbagai Pernyakit
Foto: Scan Hasil FUJIFILM-(Istimewa)-
Oleh : Rizka Tusamma Salsabilla
Mahasiswa Fisika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Dalam dunia medis, deteksi dini penyakit merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kesembuhan dan memperpanjang harapan hidup pasien. Selama bertahun-tahun, sinar X-ray telah menjadi salah satu alat utama yang digunakan dalam diagnosa medis.
Namun, dengan kemajuan teknologi, perusahaan elektronik terkemuka seperti Fujifilm telah mengembangkan berbagai inovasi untuk membantu dalam mendeteksi berbagai penyakit.
Artikel ini akan menjelaskan bagaimana Fujifilm dapat membantu dalam mendeteksi penyakit melalui teknologi yang mereka kembangkan.
Menggunakan teknologi canggih, Fujifilm telah mengembangkan metode baru dalam mendeteksi penyakit secara akurat dan efisien.
Selain sinar X-ray, mereka juga memanfaatkan teknologi seperti analisis citra digital, pemindaian tomografi, dan pencitraan molekuler untuk membantu dokter mendiagnosis penyakit dengan lebih baik.
Fujifilm telah mengembangkan sistem analisis citra digital yang dapat mengubah hasil pemindaian medis menjadi citra yang jelas dan tajam.
Sistem ini menggunakan algoritma canggih untuk meningkatkan kualitas citra dan memberikan detail yang lebih baik kepada dokter. Dengan menggunakan analisis citra digital, dokter dapat mendeteksi penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan tulang dengan lebih akurat.
Fujifilm juga telah mengembangkan teknologi pemindaian tomografi yang canggih. Pemindaian tomografi menggunakan sinar-X dalam mengambil gambar potongan tubuh yang sangat tipis.
Dengan menggunakan pemindaian tomografi, dokter dapat melihat organ dalam tubuh dengan lebih detail, memungkinkan mereka mendeteksi masalah yang mungkin tidak terlihat dalam pemindaian biasa.
Teknologi pemindaian tomografi Fujifilm telah membantu dalam mendeteksi kanker, penyakit paru-paru, dan penyakit vaskular dengan tingkat akurasi yang tinggi
Fujifilm juga terlibat dalam pengembangan pencitraan molekuler, yang memungkinkan deteksi penyakit melalui tingkat molekuler.
Dengan menggunakan zat kontras khusus, seperti traseium, dokter dapat melihat dan menganalisis proses molekuler dalam tubuh pasien. Pencitraan molekuler telah membantu dalam mendeteksi penyakit seperti Alzheimer, Parkinson, dan penyakit autoimun dengan lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: