Soal Stok Beras Jelang Bulan Ramadhan, Ini Kata Bulog Sub Divre Lamteng!

Soal Stok Beras Jelang Bulan Ramadhan, Ini Kata Bulog Sub Divre Lamteng!

Bulog Sub Divre Lamteng kembali mengintensifkan penyerapan gabah kering panen dari petani di tiga wilayah Kota Metro, Lamtim dan Lamteng--Dok Radarmetro.disway.id

KOTAMETRO, RADARMETRO.DISWAY.ID - Menjelang Bulan Ramadhan tahun ini, Bulog Sub Divisi Regional (Divre) Lampung Tengah (Lamteng) memastikan stok beras aman. 

Di mana Bulog Subdivre Lampung Tengah yang membawahi 3 wilayah Kota Metro, Lampung Timur dan Lampung Tengah tersebut tengah melakukan penyerapan gabah hasil panen petani. 

Kepala Bulog Sub Divre Lamteng, Tri Novianti mengatakan, pada panen tahun ini, Bulog Lamteng menargetkan penyerapan gabah petani mampu mencapai 37 ribu ton GKP.

"Jadi target kita tahun 2025 ini mampu menyerap 37 ribu ton beras dan gabah dari petani. Dan saat ini sudah mulai kita laksanakan. Diharapkan sampai April nanti sudah selesai sesuai target," terangnya dikonfirmasi awak media pada Rabu 12 Februari 2025.

BACA JUGA:Tekan Angka Kecelakaan, Polres Pringsewu Sosialisasikan Keselamatan Berkendara

Menurutnya, untuk mencapai target tersebut, Bulog Lampung Tengah sudah melakukan persiapan. Di mana upaya tersebut dilakukan bekerjasama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) baik di Metro, Lamteng dan Lamtim.

"Selain itu kami juga bekerjasama dengan pabrik penggilingan di tiga wilayah itu. Tempat ini menjadi tempat mengolah gabah dari pembelian petani tersebut," ungkapnya. 

Ia menjelaskan, dalam proses penyerapan gabah tersebut nantinya gabah dari petani akan diolah menjadi beras. 

"Nah karena pabrik pengolahannya terbatas, maka kita juga bekerja sama dengan beberapa pabrik beras di Metro, Lamtim dan Lamteng," katanya.

BACA JUGA:Join Riset antara UM Metro Dan UII sebagai Tindak Lanjut MoU dengan Perpadi

Sementara itu, ditanya terkat harga gabah saat ini, Tri mengaku membeli gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. 

"Jsdi gabah yang kita beli dari petani itu nanti akan langsung dikirim ke pabrik untuk diolah. Kita juga berikan ongkos angkut. Sehingga kita membeli gabahnya dengan harga Rp6.500 per kg dan ongkos angkut Rp200 per kg," jelasnya.

Selanjutnya dana upaya pengoptimalan penyerapan gabah tersebut, pihaknya mengimbau kepada petani untuk menjual hasil panennya ke Bulog. Sehingga petani juga tidak kesulitan untuk menjual hasil panennya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: