Pelecehan dan Pembakaran Al-Quran Kembali Terjadi di Swedia

Pelecehan dan Pembakaran Al-Quran Kembali Terjadi di Swedia

Foto: Pelecehan dan Pembakaran Al-Quran di Swedia-(Istimewa)-

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam perjalanannya menuju Dagestan yang berpenduduk mayoritas muslim, secara langsung juga mengutuk kejadian tersebut.

"(Al-Quran) suci bagi umat Islam,” ujar Putin.

Dia menegaskan, “Kami tahu bahwa di negara lain mereka bertindak berbeda, mereka tidak menghormati sentimen agama orang, dan mengatakan bahwa itu bukan kejahatan (menyerang keyakinan agama seseorang).”

Putin menunjukkan, dengan sengaja menyinggung dan mengejek agama seseorang termasuk dalam Pasal 282 KUHP Rusia, yang mengatur tentang penghasutan untuk kebencian.

“Merupakan kejahatan untuk menghasut kebencian agama,” papar pemimpin Rusia itu. “Kami akan selalu mematuhi aturan hukum ini.”

Sementara itu, dari dalam negeri pemerintah Indonesia menyampaikan protes melalui akun Twitter resmi Kemenlu RI.

Tindakan ini sangat mencederai perasaan umat Muslim dan tidak bisa dibenarkan," tulis Kemenlu RI dalam akun Twitter @Kemlu_RI.

"Kebebasan berekspresi harus pula menghormati nilai dan kepercayaan agama lain," tegas Kemenlu.

Kemenlu pun menyatakan bahwa Indonesia bersama negara-negara anggota organisasi Islam dunia (OKI) di Swedia sudah menyampaikan protes keras atas kejadian ini.

BACA JUGA:Baku Tembak di Jeddah Arab Saudi, 2 Orang Tewas

Diketahui sebelumnya polisi sempat melarang aksi pembakaran Alquran tersebut, namun pengadilan setempat mengabulkan banding atas larangan tersebut yang pada ahirnya membuat polisi memberikan perizinan.

Pasca aksi pembakaran Salwan Momika hanya akan diperiksa atas tuduhan hasutan terhadap kelompok etnis tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: